KITCHEN LABORATORIUM

Food Commodities #13 Jahe

JAHE (ZINGIBER OFFICINALE ROSC)

SEJARAH JAHE
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan salah satu dari temu-temuan suku Zingiberaceae yang menempati posisi sangat penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia. Jahe berperan penting dalam berbagai aspek berupa kegunaan, perdagangan, kehidupan, adat kebiasaan, kepercayaan dalam masyarakat bangsa Indonesia yang sifatnya majemuk dan terpencar-pencar. Jahe juga termasuk komoditas yang sudah ribuan tahun digunakan sebagai bagian dari ramuan rempah-rempah yang diperdagangkan secara luas di dunia ini. Walaupun tidak terlalu menyolok, penggunaan komoditas jahe berkembang dari waktu ke waktu, baik itu mengenai jumlah, variasi, kegunaan maupun mengenai nilai ekonominya.

Jahe merupakan tanaman obat dan rempah berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan merupakan rimpang dari tanaman bernama ilmiah Zingiber officinale Rosc. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional.

Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis, di benua Asia dan Kepulauan Pasifik. Akhir-akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica, Brazil, Hawai, Afrika, India, China dan Jepang, Filipina, Australia, Selandia Baru, Thailand dan Indonesia. Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur.

Dalam dunia perdagangan, penamaan jahe didasarkan kepada daerah asalnya, misal jahe Afrika, jahe Chochin atau jahe Jamika. Sejak 250 tahun yang lalu, jahe di Cina sudah digunakan sebagai bumbu dapur dan obat. Di Malaysia, Filipina, dan Indonesia jahe banyak digunakan sebagai obat tradisional. Sedangkan di Eropa pada abad pertengahan, jahe digunakan sebagai aroma pada bir.

Di China, jahe kering telah dipakai sebagai bahan baku obat oleh seorang tabib yang hidup pada zaman Kaisar Shen Nong, yang hidup 2000 tahun Sebelum Masehi.

Di China juga ditemukan dua buku kedokteran yang pertama kali membahas khasiat jahe segar pada tahun 500 Masehi. Sedang India telah mengenal jahe sejak 2000 tahun Sebelum Masehi.

Negara-negara barat juga banyak yang memanfaatkan jahe sebagai obat tradisional. Itu dibuktikan dengan bahasan khasiat tanaman jahe yang tertulis pada buku kedokteran anglo saxon yang terbit pada abad ke-11.

Dua abad kemudian, jahe merupakan bumbu dapur yang sangat popular di Inggris, setelah lada hitam. Harga bumbu dapur ini selangit. Saking mahalnya sampai digambarkan, bahwa untuk mendapatkan 1 pon (setengah kilogram) jahe, uang yang dikeluarkan setara dengan harga seekor domba.

DEFINISI JAHE
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.

Jahe itu lebih dari sekadar bumbu dapur. Sebab tanaman ini terbukti manjur untuk mengusir berbagai penyakit. NASA juga pernah meneliti khasiat jahe untuk mengatasi mabuk para awaknya.

KLASIFIKASI JAHE
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species :Zingiber officinale
Divisi : Spermatophyta

KARAKTERISTIK JAHE
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.

Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sansekerta, singaberi.

Terna berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 – 23 mm, lebar 8 – 15 mm ; tangkai daun berbulu, panjang 2 – 4 mm ; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 – 10 mm, dan tidak berbulu; seludang agak berbulu.

Perbungaan berupa malai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat atau bundar telur yang sempit, 2,75 – 3 kali lebarnya, sangat tajam ; panjang malai 3,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 1,75 cm ; gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang 25 cm, rahis berbulu jarang ; sisik pada gagang terdapat 5 – 7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 3 – 5 cm; daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 – 1,75 cm ; mahkota bunga berbentuk tabung 2 – 2,5 cm, helainya agak sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 – 2,5 mm, lebar 3 – 3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 – 15 mm; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; tangkai putik 2.

JENIS-JENIS JAHE
Berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya dikenal 3 jenis jahe yaitu jahe putih/ kuning besar atau sering disebut jahe gajah, jahe putih kecil/ jahe emprit dan jahe merah. Berikut dijelaskan gambaran umum ketiga jenis jahe tersebut.

1. Jahe putih/kuning besar/jahe gajah/jahe badak
Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan. 

2. Jahe putih/kuning kecil/jahe sunti/jahe emprit
Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.

3. Jahe merah atau jahe sunti
Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil. sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.

MANFAAT TANAMAN
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan kerosin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain. Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.

MANFAAT JAHE UNTUK KESEHATAN DAN KECANTIKAN
Jahe merupakan jenis tanaman herbal yang sudah sangat terpercaya, khususnya oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dapat terlihat pada olahan jahe yang biasa dinikmati sebagai minuman penghangat disaat cuaca dingin. Bahkan sifat jahe yang dapat menghangatkan badan ini, telah banyak digunakan oleh produsen obat-obatan yang mengatasnamakan jahe sebagai bahan racikan di dalam obat-obatan tersebut. Sejumlah manfaat jahe kami rangkum berikut ini.

MANFAAT JAHE UNTUK KESEHATAN
Sebagai tanaman herbal, jahe menyimpan macam-macam zat yang baik bagi tubuh. Berikut ini adalah diantaranya :

1. Menghangatkan tubuh
Sifat jahe yang hangat dapat membantu meningkatkan suhu tubuh. Sejenis minuman yang sering dinikmati yaitu wedang jahe ini, memang sudah menjadi konsumsi wajib bagi penduduk daerah pegunungan. Selain itu jahe, juga memiliki anti virus dan anti toksin dengan membantu mempromosikan keringat yang dapat membantu mengobati batuk dan masuk angin.

2. Pencegahan Timbulnya Kanker
Ekstrak jahe ternyata dapat menekan pertumbuhan beberapa sel kanker, seperti mencegah penyebaran gejala kanker kulit,pankreas,kanker ginjal dan gejala kanker patu-paru.

3. Mengatasi Masalah Pernafasan
Masalah pernafasan yang paling umum diderita adalah batuk atau pilek. Jahe termasuk jenis ekspektoran alami yang berfungsi dalam melegakan sistem pernafasan, dengan yang memecah dan menghilangkan lendir (dahak) dapat dengan mudah keluar dan memulihkan sistem pernafasan seperti sedia kala.

4. Melancarkan Pencernaan
Mungkin pada awalnya kita berfikir hanya manfaat buah-buahan saja yang dapat berguna bagi masalah pencernaan. Saat ada acara-acara perayaan, mungkin kita memakan banyak makanan. Pilihlah minuman jahe yang dapat membantu kelancaran pembuangan sisa makanan. Jahe membantu penyerapan makanan dan mencegah kemungkinan sakit perut, karena sifatnya yang mengurangi peradangan.

5. Mengatasi Memar dan Rasa Nyeri
Ketika tubuh mengalami sebuah benturan benda tumpul, terkadang menyebabkan memar. Senyawa di dalam sari jahe merupakan anti inflamasi, dapat digunakan untuk meredakan nyeri secara alami akibat benturan tersebut. Manfaat jahe dengan kandungan anti inflamasi juga dapat mengurangi nyeri pada gejala penyakit rematik.

MANFAAT JAHE PERAWATAN KECANTIKAN

Jahe ternyata juga mampu memberikan manfaatnya untuk kecantikan. Beberapa tipsnya, dapat kita simak dibawah ini :
6. Mengatasi Kulit Berminyak
Bahan mineral alami pada jahe dapat dipercaya ampuh mengurangi kulit yang cenderung berminyak. Berikut ini cara-caranya :
- Campur bahan-bahan yaitu jahe parut, garam laut, bubuk kayu manis dan pala bubuk
- Haluskan dengan ditambah air, hingga wujudnya seperti pasta
- Kemudian oleskan pada titik-titik wajah yang banyak menghasilkan minyak
- Lalu diamkan selama 10 menit
- Bilas kulit dengan air dingin

7. Menghilangkan ketombe
Sari jahe dapat digunakan sebagai bahan pencuci rambut yang dengan alami membantu mengurangi ketombe, seperti yang ditemui manfaat jeruk nipis. Ekstrak jahe ini juga dapat mencegah timbulnya masalah kerontokan pada rambut.

EFEK SAMPING JAHE
Penggunaan jahe kemungkinan aman bagi kebanyakan orang. Namun terdapat beberapa efek samping ringan yang mungkin ditimbulkan seperti rasa mulas, diare dan rasa tidak nyaman pada perut. Kemudian pada wanita yang sedang mengalami periode menstruasi, telah melaporkan tambahan perdarahan saat mengkonsumsi jahe. Pada beberapa orang, penggunaan jahe pada kulit juga dapat menyebabkan iritasi. Terdapat beberapa peringatan dan tindakan pencegahan khusus seperti penggunaan terhadap:

1. Bagi Ibu hamil
Konsumsi jahe pada saat kehamilan masih kontroversial, karena ada beberapa kekhawatiran bahwa jahe dapat mempengaruhi hormon seks janin. Terdapat laporan keguguran janin saat berumur 12 minggu, pada wanita yang mengkonsumsi jahe untuk mengatasi morning sickness. Sejumlah penelitian pada wanita hamil memberikan hasil, bahwa jahe dapat digunakan secara aman untuk morning sickness tanpa membahayakan bayi. Risiko utama pada bayi yang menggunakan jahe saat hamil, tampaknya masih di ambang batas wajar yaitu sekitar 1% hingga 3%. Kemudian juga terlihat, tidak ada pemicu terhadap peningkatan risiko persalinan dini atau bayi lahir dengan berat badan rendah.

2. Ibu Menyusui
Tidak cukup diketahui tentang keamanan mengkonsumsi jahe selama menyusui. Jadi untuk tindakan yang paling aman adalah dengan tidak mengkonsumsinya.

3. Resiko Pendarahan 
Efek samping jahe dapat meningkatkan risiko pendarahan

4. Penyakit Diabetes 
Jahe dapat menurunkan gula darah, sehingga perlu disesuaikan dengan obat diabetes yang diberikan oleh tenaga medis.

5. Kelainan Kondisi jantung
Hati-hati saat menggunakan jahe pada dosis tinggi yang tinggi, karena jahe dapat memperburuk kondisi jantung tertentu.

Meskipun jahe termasuk jenis bahan pengobatan alami, tetap saja terselip kekhawatiran mengenai kebenaran manfaat jahe untuk kesehatan. Maka dari itu sebelum mengkonsumsi obatan dari jahe bicarakan penggunaan jahe ini pada dokter anda.

Manfaat jahe tidak hanya sebatas sebagai obat-obatan herbal, namun dipakai sebagai bumbu masak khususnya untuk menghilangkan bau amis pada sejumlah bahan makanan seperti ikan, daging atau ayam. Dalam perkembangannya, jahe sudah banyak yang dibuat secara instan yang mudah digunakan, dan praktis tanpa harus mengolah jahe secara langsung terlebih dahulu.



Referensi:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar