JAHE (ZINGIBER OFFICINALE ROSC)
SEJARAH JAHE
Jahe (Zingiber
officinale Rosc) merupakan salah satu dari temu-temuan suku Zingiberaceae yang
menempati posisi sangat penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia. Jahe
berperan penting dalam berbagai aspek berupa kegunaan, perdagangan, kehidupan,
adat kebiasaan, kepercayaan dalam masyarakat bangsa Indonesia yang sifatnya
majemuk dan terpencar-pencar. Jahe juga termasuk komoditas yang sudah ribuan
tahun digunakan sebagai bagian dari ramuan rempah-rempah yang diperdagangkan
secara luas di dunia ini. Walaupun tidak terlalu menyolok, penggunaan komoditas
jahe berkembang dari waktu ke waktu, baik itu mengenai jumlah, variasi,
kegunaan maupun mengenai nilai ekonominya.
Jahe merupakan
tanaman obat dan rempah berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan merupakan
rimpang dari tanaman bernama ilmiah Zingiber officinale Rosc. Jahe berasal
dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua
bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe
terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional.
Tanaman jahe di
dunia tersebar di daerah tropis, di benua Asia dan Kepulauan Pasifik.
Akhir-akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica, Brazil, Hawai, Afrika, India,
China dan Jepang, Filipina, Australia, Selandia Baru, Thailand dan Indonesia.
Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah Indonesia yang ditanam
secara monokultur dan polikultur.
Dalam dunia
perdagangan, penamaan jahe didasarkan kepada daerah asalnya, misal jahe Afrika,
jahe Chochin atau jahe Jamika. Sejak 250 tahun yang lalu, jahe di Cina sudah
digunakan sebagai bumbu dapur dan obat. Di Malaysia, Filipina, dan Indonesia
jahe banyak digunakan sebagai obat tradisional. Sedangkan di Eropa pada abad
pertengahan, jahe digunakan sebagai aroma pada bir.
Di China, jahe
kering telah dipakai sebagai bahan baku obat oleh seorang tabib yang hidup pada
zaman Kaisar Shen Nong, yang hidup 2000 tahun Sebelum Masehi.
Di China juga
ditemukan dua buku kedokteran yang pertama kali membahas khasiat jahe segar
pada tahun 500 Masehi. Sedang India telah mengenal jahe sejak 2000 tahun
Sebelum Masehi.
Negara-negara barat
juga banyak yang memanfaatkan jahe sebagai obat tradisional. Itu dibuktikan
dengan bahasan khasiat tanaman jahe yang tertulis pada buku kedokteran anglo
saxon yang terbit pada abad ke-11.
Dua abad kemudian,
jahe merupakan bumbu dapur yang sangat popular di Inggris, setelah lada hitam.
Harga bumbu dapur ini selangit. Saking mahalnya sampai digambarkan, bahwa untuk
mendapatkan 1 pon (setengah kilogram) jahe, uang yang dikeluarkan setara dengan
harga seekor domba.
DEFINISI JAHE
Jahe merupakan
tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia
Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini
disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama
sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk
dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya
seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa),
kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga)
dan lain-lain. Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo),
bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae
(Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.
Jahe itu lebih dari
sekadar bumbu dapur. Sebab tanaman ini terbukti manjur untuk mengusir berbagai
penyakit. NASA juga pernah meneliti khasiat jahe untuk mengatasi mabuk para
awaknya.
KLASIFIKASI JAHE
Sub-divisi :
Angiospermae
Kelas :
Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili :
Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species :Zingiber
officinale
Divisi :
Spermatophyta
KARAKTERISTIK JAHE
Jahe (Zingiber
officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah
dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas
tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku
Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh
dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sansekerta, singaberi.
Terna berbatang
semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau
jingga. Daun sempit, panjang 15 – 23 mm, lebar 8 – 15 mm ; tangkai daun
berbulu, panjang 2 – 4 mm ; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 – 10 mm,
dan tidak berbulu; seludang agak berbulu.
Perbungaan berupa
malai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat atau bundar telur yang sempit,
2,75 – 3 kali lebarnya, sangat tajam ; panjang malai 3,5 – 5 cm, lebar 1,5 –
1,75 cm ; gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang 25 cm, rahis berbulu
jarang ; sisik pada gagang terdapat 5 – 7 buah, berbentuk lanset, letaknya
berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 3 – 5 cm; daun
pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak berbulu,
berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 – 1,75 cm ; mahkota bunga
berbentuk tabung 2 – 2,5 cm, helainya agak sempit, berbentuk tajam, berwarna
kuning kehijauan, panjang 1,5 – 2,5 mm, lebar 3 – 3,5 mm, bibir berwarna ungu,
gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 – 15 mm; kepala
sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; tangkai putik 2.
JENIS-JENIS JAHE
Berdasarkan ukuran,
bentuk dan warna rimpangnya dikenal 3 jenis jahe yaitu jahe putih/ kuning besar
atau sering disebut jahe gajah, jahe putih kecil/ jahe emprit dan jahe merah. Berikut
dijelaskan gambaran umum ketiga jenis jahe tersebut.
1. Jahe putih/kuning besar/jahe gajah/jahe badak
Jahe putih/kuning
besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak Rimpangnya lebih besar dan
gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis
jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik
sebagai jahe segar maupun jahe olahan.
2. Jahe putih/kuning kecil/jahe sunti/jahe emprit
Jahe putih/kuning
kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit Ruasnya kecil, agak rata
sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua.
Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya
lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan
obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
3. Jahe merah atau jahe sunti
Rimpangnya berwarna
merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil. sama seperti jahe kecil, jahe
merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri
yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.
MANFAAT TANAMAN
Rimpang jahe dapat
digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti
roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat
digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah
menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Dewasa ini
para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan
jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe. Disamping
itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan kerosin yang
diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam
minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain. Adapun manfaat
secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut),
anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat,
anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta
merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.
MANFAAT JAHE UNTUK KESEHATAN DAN KECANTIKAN
Jahe merupakan
jenis tanaman herbal yang sudah sangat terpercaya, khususnya oleh
masyarakat Indonesia. Hal ini dapat terlihat pada olahan jahe yang biasa
dinikmati sebagai minuman penghangat disaat cuaca dingin. Bahkan sifat jahe
yang dapat menghangatkan badan ini, telah banyak digunakan oleh produsen
obat-obatan yang mengatasnamakan jahe sebagai bahan racikan di dalam
obat-obatan tersebut. Sejumlah manfaat jahe kami rangkum berikut ini.
MANFAAT JAHE UNTUK KESEHATAN
Sebagai tanaman
herbal, jahe menyimpan macam-macam zat yang baik bagi tubuh. Berikut ini adalah
diantaranya :
1.
Menghangatkan tubuh
Sifat jahe yang
hangat dapat membantu meningkatkan suhu tubuh. Sejenis minuman yang sering
dinikmati yaitu wedang jahe ini, memang sudah menjadi konsumsi wajib bagi
penduduk daerah pegunungan. Selain itu jahe, juga memiliki anti virus dan anti
toksin dengan membantu mempromosikan keringat yang dapat membantu mengobati
batuk dan masuk angin.
2.
Pencegahan Timbulnya Kanker
Ekstrak jahe
ternyata dapat menekan pertumbuhan beberapa sel kanker, seperti mencegah
penyebaran gejala kanker kulit,pankreas,kanker ginjal dan gejala
kanker patu-paru.
3.
Mengatasi Masalah Pernafasan
Masalah pernafasan
yang paling umum diderita adalah batuk atau pilek. Jahe termasuk jenis
ekspektoran alami yang berfungsi dalam melegakan sistem pernafasan,
dengan yang memecah dan menghilangkan lendir (dahak) dapat dengan mudah
keluar dan memulihkan sistem pernafasan seperti sedia kala.
4.
Melancarkan Pencernaan
Mungkin pada
awalnya kita berfikir hanya manfaat buah-buahan saja yang dapat berguna
bagi masalah pencernaan. Saat ada acara-acara perayaan, mungkin kita
memakan banyak makanan. Pilihlah minuman jahe yang dapat membantu kelancaran
pembuangan sisa makanan. Jahe membantu penyerapan makanan dan mencegah
kemungkinan sakit perut, karena sifatnya yang mengurangi peradangan.
5.
Mengatasi Memar dan Rasa Nyeri
Ketika tubuh
mengalami sebuah benturan benda tumpul, terkadang menyebabkan memar. Senyawa di
dalam sari jahe merupakan anti inflamasi, dapat digunakan untuk meredakan nyeri
secara alami akibat benturan tersebut. Manfaat jahe dengan kandungan anti
inflamasi juga dapat mengurangi nyeri pada gejala penyakit rematik.
MANFAAT JAHE PERAWATAN KECANTIKAN
Jahe ternyata juga
mampu memberikan manfaatnya untuk kecantikan. Beberapa tipsnya, dapat kita
simak dibawah ini :
6.
Mengatasi Kulit Berminyak
Bahan mineral alami
pada jahe dapat dipercaya ampuh mengurangi kulit yang cenderung berminyak.
Berikut ini cara-caranya :
- Campur bahan-bahan yaitu jahe parut, garam laut, bubuk
kayu manis dan pala bubuk
- Haluskan dengan ditambah air, hingga wujudnya seperti
pasta
- Kemudian oleskan pada titik-titik wajah yang banyak
menghasilkan minyak
- Lalu diamkan selama 10 menit
- Bilas kulit dengan air dingin
7.
Menghilangkan ketombe
Sari jahe
dapat digunakan sebagai bahan pencuci rambut yang dengan alami membantu
mengurangi ketombe, seperti yang ditemui manfaat jeruk nipis. Ekstrak jahe ini
juga dapat mencegah timbulnya masalah kerontokan pada rambut.
EFEK SAMPING JAHE
Penggunaan jahe
kemungkinan aman bagi kebanyakan orang. Namun terdapat beberapa efek
samping ringan yang mungkin ditimbulkan seperti rasa mulas, diare dan rasa
tidak nyaman pada perut. Kemudian pada wanita yang sedang mengalami
periode menstruasi, telah melaporkan tambahan perdarahan saat mengkonsumsi
jahe. Pada beberapa orang, penggunaan jahe pada kulit juga dapat
menyebabkan iritasi. Terdapat beberapa peringatan dan tindakan pencegahan
khusus seperti penggunaan terhadap:
1. Bagi
Ibu hamil
Konsumsi jahe pada
saat kehamilan masih kontroversial, karena ada beberapa kekhawatiran bahwa jahe
dapat mempengaruhi hormon seks janin. Terdapat laporan keguguran janin
saat berumur 12 minggu, pada wanita yang mengkonsumsi jahe untuk
mengatasi morning sickness. Sejumlah penelitian pada wanita hamil memberikan
hasil, bahwa jahe dapat digunakan secara aman untuk morning sickness tanpa
membahayakan bayi. Risiko utama pada bayi yang menggunakan jahe saat hamil,
tampaknya masih di ambang batas wajar yaitu sekitar 1% hingga
3%. Kemudian juga terlihat, tidak ada pemicu terhadap peningkatan risiko
persalinan dini atau bayi lahir dengan berat badan rendah.
2. Ibu
Menyusui
Tidak cukup
diketahui tentang keamanan mengkonsumsi jahe selama menyusui. Jadi untuk
tindakan yang paling aman adalah dengan tidak mengkonsumsinya.
3. Resiko
Pendarahan
Efek
samping jahe dapat meningkatkan risiko pendarahan
4. Penyakit
Diabetes
Jahe dapat menurunkan
gula darah, sehingga perlu disesuaikan dengan obat diabetes yang diberikan oleh
tenaga medis.
5. Kelainan
Kondisi jantung
Hati-hati saat
menggunakan jahe pada dosis tinggi yang tinggi, karena jahe dapat memperburuk
kondisi jantung tertentu.
Meskipun jahe
termasuk jenis bahan pengobatan alami, tetap saja terselip kekhawatiran
mengenai kebenaran manfaat jahe untuk kesehatan. Maka dari itu sebelum
mengkonsumsi obatan dari jahe bicarakan penggunaan jahe ini
pada dokter anda.
Manfaat jahe tidak
hanya sebatas sebagai obat-obatan herbal, namun dipakai sebagai bumbu masak
khususnya untuk menghilangkan bau amis pada sejumlah bahan makanan seperti
ikan, daging atau ayam. Dalam perkembangannya, jahe sudah banyak yang dibuat
secara instan yang mudah digunakan, dan praktis tanpa harus mengolah jahe secara
langsung terlebih dahulu.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar