KITCHEN LABORATORIUM

Famous Food #1 Doughnut




A. ASAL USUL KATA
Kue berbentuk bola-bola kecil bernama doughnuts atau olykoeks pertama kali disebut-sebut dalam buku History of New York oleh Washington Irving di tahun 1809. 

Donat dalam ejaan tradisional bahasa Inggris disebut doughnut, sedangkan orang Amerika biasa menulis donat sebagai donut atau doughnut. Istilah donut pertama kali digunakan di dalam artikel surat kabar Los Angeles Times 10 Agustus, 1929. Penulis bernama Bailey Millard dengan berkelakar menulis kalimat "can't swallow the 'wel-dun donut' nor the ever so 'gud bred'," sebagai keluhan atas kemampuan mengeja di kalangan orang Amerika yang semakin menurun. 

Penggunaan dua cara penulisan, donut atau doughnut ditemukan dalam serangkaian artikel surat kabar The New York Times tentang "National Donut Week" yang meliput World's Fair tahun 1939. Dalam 4 artikel yang dimulai tanggal 9 Oktober 1939, ejaan "donut" muncul 2 kali. 

B. DEFINISI DONAT
Donat (doughnuts atau donut), merupakan salah satu jenis makanan, yang terbuat dari adonan tepung terigu, gula, telur, dan mentega. Seluruh adonan tersebut kemudian dicampur dan diaduk secara merata, hingga mendapatkan adonan yang sempurna. Adonan tersebut kemudian dibentuk seperti cincin dengan lubang di bagian tengahnya, selanjutnya di goreng dalam minyak panas. Untuk hiasan atasnya, bisa ditambahkan meises, tepung gula, krim, dan sebagainya.

Pada dasarnya, donat terkenal sebagai makanan atau kue yang berlubang. Bentuknya yang seperti ini merupakan bentuk awal donat, sejak pertama kali di buat. Tapi seiring berjalannya waktu, Donat mengalami banyak perubahan dan variasi baru. Bentuk donat tidak hanya berlubang, tapi ada beberapa yang dibuat tanpa lubang dan bahkan dibuat dengan berbagai bentuk seperi bentuk hati, petak, dan sebagainya.
Kalau biasanya perayaan ulang tahun sangat erat kaitannya dengan kue tart, namun berbeda dengan zaman seperti sekarang ini. Di Indonesia sendiri, saat ini donat menjadi salah satu makanan favorite, yang hampir bisa di temukan dimana saja. Hampir di setiap acara, donat ini selalu tersedia. Apalagi saat perayaan ulang tahun, khususnya di kalangan anak muda, donat menjadi alternatif makanan yang paling banyak di pilih, untuk di jadikan kejutan. Seperti berikut ini:

Sebagai salah satu makanan favorite di dunia, banyak orang yang penasaran akan asal usul donat tersebut. Sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan donat ini pun mulai bermunculan. Beberapa diantaranya seperti: Kapan dan dimana pertama kali donat dibuat? Siapa penemunya? dan mengapa bentuknya di buat berlubang pada bagian tengah?

Begitulah pertanyaan masyarakat yang muncul mengenai donat tersebut. Sebenarnya, kue yang dibuat dengan cara digoreng terlebih dahulu ini, memang sudah ada sejak lama sekali. Bahkan ada yang mengatakan bahwa donat atau kue goreng berlubang tersebut, pernah ditemukan di antara artefak-artefak peninggalan sebuah suku Indian primitif. Donat yang ditemukan itu sudah dalam keadaan membatu.

Di Amerika sendiri, donat sudah sangat dikenal oleh penduduknya sejak lama sekali, sampai-sampai bisa dibilang kalau donat merupakan kue khas dari Amerika. Akan tetapi siapa penemunya masih menjadi sebuah misteri, karena belum ada yang tahu pasti mengenai hal ini.

C. ASAL USUL DONAT DI DUNIA


Sejarah Asal Usul donat masih menjadi sebuah perdebatan yang tak berujung. Konon, donat dibawa ke Amerika Utara oleh imigran dari Belanda. Ada juga yang mengklaim bahwa donat ditemukan oleh leluhur suku Indian Wampanoag. Akan tetapi, National Dunking Association of America (NDAA) menyatakan bahwa, penemu donat adalah Hanson Crocket Gregory. Namun kisah penemu Hanson Crocket Gregory ini memiliki dua versi yang berbeda. Beragam pendapat mengenai asal usul donat ini, membuktikan bahwa belum ada yang tahu pasti tentang sejarah asal usul donat yang sebenarnya.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa sejarah asal usul donat yang diyakini oleh masyarakat, meskipun masih belum jelas kebenarannya:

1. Donat dibawa ke Amerika Utara oleh imigran dari Belanda

Sebuah pendapat mengatakan bahwa donat pertama kali diperkenalkan oleh seorang berketurunan Belanda pada abad ke-19. Di Belanda, donat sering disebut sebagai salah satu jenis olykoek. Olykoek dalam bahasa Belanda berarti “kue minyak”, yaitu kue manis yang digoreng dengan lemak.

Olykoek atau Kue goreng ini mulai populer di New York dan New England pada abad ke-16 atau 17. Sejak saat itu, mulailah banyak bermunculan kedai-kedai, yang khusus meyajikan kue tersebut bersama kopi yang baru diseduh. Toko pertama yang menjual kue goreng siap santap ini, didirikan oleh Anna Joralemon di New York, pada tahun 1673. Pada waktu itu, kue goreng tersebut masih belum berlubang.

Istilah donat berasal dari kata dough-nut. Dalam History of New York (1809), penulis Washington Irving menggambarkan kue donat ini berbentuk bola, yang terbuat dari adonan manis, digoreng dengan minyak dan lemak babi, yang disebut dengan doughnut (kue adonan kacang-lemak) atau Olykoek. Dan saat ini, kata doughnut sudah mengalami peluruhan menjadi donut, meskipun kata aslinya masih tetap dipakai.

Pada zaman ini, donat masih belum berlubang. Jadi, sampai saat ini kisah mengapa donat memiliki lubang di bagian tengahnya masih menjadi sebuah misteri. Akan tetapi, meskipun asal usul itu belum memiliki kejelasan yang pasti, namun orang-orang sering mengaitkan penemuan lubang donat tersebut dengan Hanson Gregory, yaitu seorang kapten pelaut asal Denmark.
2. Donat ditemukan oleh Hanson Crocket Gregory.

Selain pendapat di atas, ada juga yang mengatakan bahwa penemu donat adalah Hanson Crocket Gregory. Pendapat ini dinyatakan oleh National Dunking Association of America (NDAA). Meskipun begitu, cerita mengenai penemu donat ini memiliki 2 versi cerita yang berbeda. Adapun versi ceritanya adalah sebagai berikut:

· Hanson Gregory adalah seorang kapten kapal asal Denmark. Pada saat sedang melakukan perjalanan di laut, Kapten Gregory sedang menakhodai kapal dengan menggunakan kedua tangan di anjungan kapal. Pada saat itu, sang kapten bermaksud untuk memakan sepotong kue goreng. Namun karena tiba-tiba badai datang, secara spontan dia menancapkan kue goreng tersebut pada jari-jari roda kemudi kapal, sehingga berlubang. Setelah badai mulai reda, Gregory kemudian mengambil kembali kuenya yang masih tertancap, dan menyadari kini ada lubang di bagian tengahnya. Terkesan oleh kreasinya tersebut, Gregory kemudian meminta koki kapal agar membuat roti goreng dengan lubang tepat di bagian tengah. Walaupun kisah ini sangat terkenal di seluruh dunia, namun asal-usul donat tersebut masih diragukan, jika dianggap menjadi asal usul lubang pada bagian tengah donat.

· Hanson Gregory adalah nama seorang anak laki-laki berumur 15 tahun asal Maine, Amerika Serikat. Ketika ibunya membuat kue, Hanson melihat bagian tengah kue tersebut belum matang. Hanson pun mencungkil bagian tengah kue dengan pisau sehingga berlubang. Ketika sudah dewasa, Hanson menjadi seorang nakhoda kapal dan kue buatannya tersebar hingga ke berbagai dunia, termasuk Indonesia.

Itulah beberapa pendapat tentang sejarah asal usul donat di dunia, yang masih diragukan kebenarannya. Donat yang terkenal dengan rasanya yang khas, kini tidak hanya berbentuk bulat dengan lubang di tengah. Bentuk bulatan berlekuk (ring) ataupun bulat tanpa lubang ditengah, juga mulai banyak dijumpai.

J.CO, Dunkin’ Donuts, Krispy Kreme, adalah sejumlah merek donat yang cukup terkenal di Indonesia. Tak hanya itu saja, industri-industri kecil yang memproduksi donat dan menjajakannya secara eceran di tempat umum atau dengan sepeda motor pun banyak dijumpai di berbagai kota di Indonesia.

D. SEJARAH DONAT DI INDONESIA
Pada tahun 1968, stan American Donut di Djakarta Fair (sekarang disebut Pekan Raya Jakarta) merupakan perintis donat yang digoreng dengan mesin otomatis. Sejak itu, American Donut memiliki tradisi tahunan membuka stan di Pekan Raya Jakarta hingga sekarang.

Pada tahun 1985, Dunkin’Donuts membuka gerai pertama di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat yang terus berkembang menjadi lebih dari 200 gerai di berbagai kota di Indonesia. Yang kemudian diikuti dengan donat-donat waralaba asing lainnya seperti Master Ring, Master Donut, dan Mister Donut.

Demam donat dibangkitkan kembali oleh J.CO Donuts & Coffee yang membuka gerai pertamanya di Supermall Karawaci pada tanggal 26 Juni 2005. Keberhasilan J.CO diikuti Krispy Kreme yang membuka gerai donatnya yang pertama di Mal Pondok Indah 2 pada tanggal 31 Agustus 2006. J.CO sebagai merek lokal didirikan oleh Johnny Andrean seorang penata rambut terkemuka di Indonesia.

Donat produksi industri kecil biasanya dijajakan berkeliling menggunakan sepeda atau sepeda motor. Di dalam bus, pedagang asongan menjual donat kemasan kotak dengan cara unik. Donat dalam kemasan dibagi-bagikan ke pangkuan penumpang untuk kemudian dikumpulkan kembali kalau penumpang tidak berminat.

Donat jenis ini disebut juga sebagai donat kampung untuk membedakannya dengan donat-donat yang dijual di mal dan restoran. Selain jenis donat yang banyak beredar di pasaran kini banyak diproduksi oleh pedagang kaki lima adalah donat kentang tentu saja bahan baku untuk membuatnya adalah kentang yang memiliki tekstur lembut.

E. JENIS-JENIS DONAT
Donat (doughnuts atau donut) adalah penganan yang digoreng, dibuat dari adonan tepung terigu, gula, telur, dan mentega. Donat yang paling umum adalah donat berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isi yang rasanya manis, seperti berbagai jenis selai, jelly, krim, dan custard. Donat sama sekali berbeda dengan bagel,mulai dari bahan adonan, teknik pembuatan hingga cara menghidangkan, walaupun keduanya memiliki bentuk yang hampir sama.

Pembuatan donat merupakan salah satu proses pengolahan dengan memanfaatkan mikroba yaitu jenis khamir Saccharomyces cerevicae yang sering dikenal dengan ragi roti. Saccaromyces cerevicae digunakan sebagai bahan pengembang pada pembuatan donat atau jenis roti-rotian lainnya karena dapat menghasilkan enzym yang dapat merombak gula menjadi alkohol dan gas CO2 yang terbentuk selama proses fermentasi mengakibatkan adonan donat menjadi mengembang, hal ini juga bisa terjadi karena tepung yang telah diadoni sifatnya elastis sehingga dapat mengurung gas CO2 yang telah terbentuk selama proses fermentasi.

Adonan donat yang tersisa sewaktu membuat donat berbentuk cincin sering dijual sebagai doughnut hole atau dicampurkan lagi ke dalam adonan untuk membuat donat baru. Adonan donat terdiri dari dua jenis, adonan yang dibangunkan dengan ragi seperti adonan roti,dan adonan kental seperti adonan cake. Donat dari adonan tepung yang memakai ragi biasanya kadar lemak 25% dari berat donat, sedangkan donat adonan cake mengandung kadar lemak 20%. Donat dari adonan cake digoreng selama 90 detik bolak - balik di dalam minyak bersuhu antara 190 derajat C hingga 198 derajat C. Sedangkan donat dari adonan tepung yang dibangunkan oleh ragi memerlukan waktu penggorengan yang lebih lama (sekitar 150 detik) didalam minyak bersuhu 182 derajat C hingga 190 derajat C.

F. HARI DONAT
Hari Donat Sedunia yang perayaannya belum populer di Indonesia ini diperingati setiap Jumat pertama di bulan Juni. Itu berarti di Tahun 2012 ini, National Doughnut Day jatuh pada tanggal 1 Juni. 

Menurut sejarah, Hari Donat dimulai saat pengumpulan dana untuk The Chicago Salvation Army guna keselamatan tentara di tahun 1938, lebih tepatnya untuk menghormati relawan perempuan pada Perang Dunia I yang menyiapkan donat-donat untuk para prajurit di belakang garis depan.

G. 11 ANEKA DONAT DI SELURUH DUNIA
Cemilan yang satu ini sudah terkenal di semua kalangan di seluruh dunia dengan berbagai macam bentuk dan rasa. Bentuk donat yang paling umum yang dikenal adalah donat bulat dengan bulatan di tengah. Pada dasarnya, donat bisa dikatakan sebagai kue dengan adonan yang digoreng. Hidangan in sudah terkenal di seluruh dunia. Bahkan, beberapa negara memiliki versi donat mereka masing-masing! Berikut adalah keterangannya.

1. Donat Kentang – Indonesia
Popularitas cemilan yang satu ini tentu saja tidak perlu ditanyakan. Kenapa donat kentang begitu diminati? Pertama-tama, empuknya donat ini tentu saja menjadi salah satu faktor banyaknya peminat. Bahan dasar donat ini tak hanya memakai terigu, gula dan susu.

Penambahan bahan kentang di dalam resep inilah yang membuat donat versi Indonesia begitu istimewa dan beda dari donat lain. Ditambah lagi dengan ukurannya yang relatif lebih besar, donut kentang sudah pasti akan membuat siapapun tergiur.

Kedua, adonan donat kentang memang merupakan salah satu khas kuliner Indonesia yang sudah turun menurun. Ditambah lagi dengan kreativitas orang Indonesia menambahkan aneka topping dan rasa. Donut versi Indonesia ini, tentu bisa bersaing dengan bentuk donat manapun di dunia.

Bahan yang diperlukan dalam membuat Resep Donat Kentang Spesial Empuk
397 gram Hard flour
100 gram Kentang (dikukus terlebih dahulu, kemudian haluskan)
1 Sdm Mentega
1/4 Sdm Ragi instan
2 Sdm Susu Bubuk
2 Sdm Gula Pasir
1/4 sdt Garam
1 Kuning telur
80 ml Air
1/4 Sdm Baking Powder
Minyak Goreng Secukupnya untuk menggoreng
Gula halus secukupnya

Cara membuat donat kentang yang enak dan mudah
* Campurkan terigu, gula pasir, susu bubuk, ragi instan, dan baking powder. Aduk adonan hingga rata.
* Masukkan 1 kuning telur dan kentang yang sudah dihaluskan. Tuangkan air dingin sedikit demi sedikit sebanyak 80mL sambil diuleni hingga adonan menjadi kalis. Untuk membuat adonan menjadi kalis kira-kira diuleni selama 15 menit.
* Diamkan adonan donat selama kurang lebih 30 menit. Gunakan serbet lembab untuk menutupi adonan donat kentang. Fungsinya adalah agar adonan donat tidak menjadi kering. Jika lebih dari 30 menit didiamkan maka sebaiknya cek terlebih dahulu bau adonannya, apakah bau SANGIT atau tidak. Jika sudah bau sangit, rasanya jadi kurang enak.
* Setelah 30 menit didiamkan maka adonan akan mengembang (idealnya) dua kali lipat ukuran semula, kempiskan adonan sembari cek elastisitas adonan. Kemudian bentuk adonan menjadi bentuk donat dengan cara dipipihkan menggunakan tangan atau rolling pin. kemudian dibentuk bulat menggunakan tangan atau cetakan donat.
* Setelah dibentuk, jika ingin adonan lebih mengembang dapat diamkan selama kurang lebih 20-30 menit (saya tidak mendiamkan adonan karena saat membentuk donat sudah memakan waktu 20-30 menit).
* Goreng donat kentang dengan menggunakan api kecil hingga berubah warna kuning emas kecoklatan.
* Angkat dan dinginkan sejenak. Hiasi donat dengan topping sesuai selera.

2. Churros – Spanyol
Cemilan manis bernama Churros sudah mulai dikenal di masyarakat Indonesia. Adonan yang digoreng ditaburi dengan gula ditemani oleh saus coklat memang menjadi jajanan baru untuk diincar. Sejarah hidangan ini sebenarnya masih diperdebatkan. Meskipun masyarakat umum mengetahui Churros berasal dari Spanyol, sejarah asli hidangan ini masih dipertanyakan.

Kabarnya, Churros pada awalnya dibuat oleh para penggembala dan maka dari itulah bentuk awal Churros meyerupai tanduk kambing. Ada juga cerita bahwa para pedagang Portugis mengambil resep ini dari Cina. Resep itu kemudian dimodifikasi menjadi cemilan yang manis hingga hari ini yang kita kenal sebagai Churros.

Bahan:
- 250 ml air (bisa diganti susu cair)
- 113  gram mentega/margarine
- 180 gram tepung terigu protein tinggi, bisa menggunakan tepung terigu serba guna
- 1/2 sendok teh garam
- 4 butir telur

Cara membuat:
* Siapkan loyang datar yang biasa anda gunakan untuk memanggang kue kering, atau bisa juga menggunakan nampan plastik/mika. Taburi permukaannya dengan sedikit tepung, ratakan. Sisihkan.

* Siapkan plastik segitiga (pipping bag) dan spuit kue bentuk bintang dengan ukuran besar, masukkan spuit ke dalam plastik. Kita memerlukannya untuk mencetak adonan. Jika anda tidak memiliki plastik segitiga dan spuit, bisa menggunakan kantung plastik biasa. Sisihkan.

* Ayak tepung terigu yang akan anda gunakan. 

* Siapkan panci, masukkan air, mentega dan garam, masak hingga mendidih kemudian kecilkan api hingga hanya muncul letupan dan gelembung kecil dan masak sambil diaduk hingga mentega larut. Matikan api kompor.

* Masukkan tepung dan aduk dengan spatula dengan cepat hingga adonan menggumpal. Hidupkan kompor, set dengan api kecil, aduk terus adonan hingga terbentuk gumpalan yang smooth dan kalis, tandanya adonan tidak menempel di dasar panci.

* Tuangkan adonan ke mangkuk mikser, kocok dengan kecepatan rendah untuk membuang semua uap air yang terperangkap di dalam adonan. Anda juga bisa melakukannya secara manual dengan menggunakan spatula, aduk dengan cepat hingga uap air hilang. 

* Masukkan ujung jari anda ke adonan, jika adonan terasa nyaman di jari artinya tidak panas lagi, masukkan satu per satu telur ke dalam adonan. Jika adonan terlalu panas maka telur akan menggumpal dan matang. 

* Pastikan telur dikocok hingga merata sebelum anda menambahkan telur berikutnya. Terus kocok dengan kecepatan rendah hingga adonan terlihat halus. Adonan yang terbentuk sangat lengket.

* Masukkan adonan ke dalam plastik segitiga yang telah kita siapkan, dorong adonan menggunakan spatula atau punggung pisau hingga adonan masuk. Jika anda menggunakan kantung plastik biasa, masukkan adonan ke kantung dan potong salah satu ujung kantung dengan lebar sesuai dengan ukuran kue yang anda inginkan.

* Semprotkan adonan ke loyang yang telah ditaburi dengan tepung, bisa berbentuk panjang atau bulat lonjong, bentuknya disesuaikan dengan kratifitas anda. Tentu saja bentuk lurus  paling mudah dilakukan. Lakukan hingga adonan habis.

* Masukkan loyang berisi adonan ke dalam freezer, bekukan adonan selama 2 jam. Sebenarnya adonan bisa langsung anda semprotkan ke wajan berisi minyak panas dan langsung digoreng, hanya saja biasanya bentuknya menjadi kurang cantik, dengan membekukannya sebentar di freezer membuat churros menjadi keras dan kala digoreng tetap mempertahankan bentuknya.

* Lepaskan churros dari loyang dengan cara mencongkel salah satu ujung/sisinya dengan pisau. 

* Siapkan wajan anti lengket, isi dengan minyak agak banyak dan panaskan. Pastikan minyak benar-benar panas. Goreng churros dengan api sedang hingga coklat keemasan. Jangan memasukkan banyak-banyak adonan churros ke wajan karena saat digoreng churros akan mekar. Angkat dan tiriskan di wadah beralas tissue dapur. 

3. Beignets – Prancis
Negara yang terkenal dengan roti croissant ini juga memiliki bentuk donat khas mereka. Namanya adalah Beignets. Uniknya, dessert yang satu ini juga sangat dikenal di New Orleans Amerika. Bentuk Beignets adalah kotak memanjang dan ditaburi dengan gula halus. Biasanya, orang-orang menikmati hidangan ini dengan secangkir kopi. Bentuk versi Indonesia dari Beignets mungkin bisa disamakan dengan kue bantal, yang berbentuk kotak. Bedanya, kue bantal di Indonesia lebih dikenal ‘polos’ dan tidak ditaburi dengan gula halus, namun memiliki isi atau ditambahkan kacang wijen.

Bahan :
825 gr tepung terigu
60 gr mentega tawar
60 gr gula
80 ml susu cair
175 ml air hangat
11 gr ragi
½ sdt garam
1 butir telur
Minyak untuk menggoreng
Gula halus untuk taburan

Cara Membuat:
* Siapkan air dalam mangkuk sedang, masukkan ragi dan air kemudian diamkan selama kurang lebih 2 menit
* Siapkan juga mangkuk dalam ukuran besar dan masukkan gula, susu cair, garam, dan telur. Aduk-aduk kemudian campurkan ragi yang sudah diberi air tadi.
* Tambahkan tepung setengah saja ke dalam adonan cair lalu tambahkan mentega. Campur dan aduk-aduk hingga rata. Masukkan sisa tepung dan uleni sampai menyatu semuanya.
* Tempatkan adonan dalam wadah, tutup dan bungkus rapat-rapat adonan dengan plastik. Diamkan semalam (lebih baik dimasukkan ke dalam kulkas)
* Setelah didiamkan semalam, ambil adonan giling berbentuk persegi atau bulat
* Goreng dalam minyak yang benar-benar panas
* Langkah terakhir taburi dengan gula halus

4. Bombolini – Italia
Bombolini adalah bentuk donat versi Itali. Bentuknya bulat dan diisi dengan berbagai macam rasa seperti krim, gula dan juga selai. Selain ukurannya yang besar, Bambolini juga memiliki kalori yang tinggi. Dari dasar inilah nama “Bombolini” secara alami dibentuk. “Bomba” adalah sejenis bentuk pastry dan kata “Bomb” diidentikan dengan “bomb kalori”. Meski makanan ini mungkin tidak ‘diet friendly’ namun siapa sih yang bisa tahan dengan donut seperti ini?

INGREDIENTS
250g (2 cups) bread flour
250g (2 cups) all-purpose flour
75g (heaping ⅓ cup) granulated white sugar
100g (7 tbsp) unsalted butter, at room temperature
20g fresh cake yeast or 1 package (7g) dry instant yeast
7g (1½ tsp) salt
150g (3) whole large eggs
40g (2) egg yolks
110g (1/2 cup) lukewarm water
zest of 1 orange
1 tsp vanilla extract
granulated sugar, for coating

INSTRUCTIONS
* First, dissolve the yeast in the lukewarm water, and allow it to sit until it blooms.
* In the bowl of a stand mixer fitted with a dough hook, combine all ingredients except for one of the whole eggs, and beat on medium speed for 5 minutes, then high speed for 5 more minutes.
* Add in the remaining egg, and beat on medium speed until a smooth and elastic dough forms {you may have to add a little more flour if it seems too sticky}.
* Knead by hand for a couple of minutes, then place the dough in a large, lightly oiled bowl, cover with plastic wrap, and allow to rise in a warm place for at least 2 hours until tripled in size.
* After the first rise, lightly knead the dough, roll it out to 1.5 cm/0.5 inch thickness, and cut out rounds. I found a regular water glass to be the perfect size!
* Transfer all your rounds to baking sheets lined with wax paper, spray lightly with water, and cover with plastic wrap or a tea towel. Allow the bomboloni to rise another hour and a half until they triple in size once more.
* When ready to fry, heat vegetable oil in a large, deep pan to a temperature between 170-180C {a frying thermometer comes in handy}.
* Fry the bomboloni a few at a time, making sure to not crowd the pan. Fry them for about 3 minutes on each side, until they are golden brown, then drain off the excess oil, and set them on a wire rack to cool.
* While they are still warm, pour some granulated sugar in a small bowl, and roll the bomboloni around until completely coated in the sugar.
* Fill as desired {I have included a link to the chantilly cream below}, and enjoy!
*NOTE* I have read that you can also bake these at 350F for about 20 minutes instead of frying (but I have not personally tried it).

5. Soya Milk Donuts – Jepang
Jika suatu hari kamu pergi ke Jepang dan ingin cemilan manis. Cobalah Soya Milk Donut khas Kyoto yang sayang sekali untuk kamu lewatkan! Bentuknya sama seperti donat pada umunya, bedanya adalah bahan dasar susu soya tidak membuat donut ini terlalu manis. Lembut rotinya pun bisa kamu rasakan di setiap gigitnya.

Soya Milk Donut bisa didapatkan di berbagai macam tempat di Jepang. Namun, hidangan ini memang sudah terkenal dari Kyoto.

Ingredients:
80ml soy milk
2 tbsp. Sugar
2 tbsp. cooking oil
150g (5.3oz.) cake flour
1 tsp. baking powder
vegetable oil for deep frying

Directions:
((Soy Milk Doughnuts))
1. Cut parchment paper into eight 4-inch squares. Mix A in a bowl.
2. Sift in cake flour and baking powder. Then mix well with a spatula.
3. Lightly dust your work surface with flour (because the dough is very soft). Shape the dough into a log. Cut the log into 8 pieces. 
4. Flour your hands, roll each into a small ball, then make a hole in the center with your thumbs to look like a doughnut. Place it on the parchment paper.
5. Deep fry in oil at low (160C=320F) for about 7-10 minutes until golden brown (flip them 2 or 3 times). Remove the parchment papers when they start to come off. Place them on a wire rack to fully cool.

6. Oliebol – Belanda dan Belgia
Bentuk donat dari Belanda dan Belgia ini mirip dengan Bombolini. Bedanya, ukuran Oliebol lebih kecil. Bentuk Oliebol kecil dikarenakan cara pembuatannya yang menggunakan sendok kecil untuk membuat adonannya memiliki bentuk bulatan kecil. Dari sinilah hidangan ini mendapat namanya ‘Oliebol’ yaitu bola-bola kecil yang digoreng. Oliebol biasanya diidentikan sebagai makanan yang dimakan saat ada perayaan. Dilansir dari spoonuniversity, di Belanda, Oliebol disebut sebagai “celebration bread” dengan ditambahkan isi seperti kismis atau kacang.

Bahan :
¼ kg tepung terigu
1 bungkus ragi instan/11 gram
200 ml susu cair
1 telur ayam, kocok lepas
2 sdm gula pasir
Sedikit garam
Kismis hitam
Apel, dikupas dan potong dadu kecil-kecil (optional bila suka)
Gula halus secukupnya untuk taburan

Cara membuat :
* Campurkan bahan-bahan seperti tepung terigu, ragi instan, garam, kocokan telur dan gula pasir
* Masukan kismis dan apel yang telah dipotong-potong, kemudian tuangkan susu cair sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga kalis
* Tutup adonan dengan kain bersih dan diamkan kira-kira 1 jam agar adonan mengembang
* Jika sudah tekan agar adonan mengempis, kemudin bentuklah bulat-bulat atau lonjong
* Gorenglah dengan api sedang hingga matang
* Angkat dan tiriskan kemudian tunggu agak dingin dan taburlah dengan gula halus

7. Jalebi – Middle East
Meski bentuk ukuran Jalebi lebih mirip dengan pretzel, makanan khas Timur Tengah ini juga dikategorikan sebagai donat karena resepnya yang adonannya digoreng. Jalebi adalah cemilan manis yang rotinya direndam dalam syrup saffron. Hal ini dilakukan untuk menjaga tekstur lembut di dalam dan renyah di luar.

Bahan Jalebi Khas India :
• ½ mangkuk tepung terigu
• ½ sendok teh ragi
• ½ sendok teh gula
• ½ sendok teh minyak sayur
• Air hangat
• Minyak secukupnya untuk menggoreng

Bahan Sirup Jalebi Khas India :
• 1 mangkuk gula pasir
• ½ mangkuk air

Cara Membuat Jalebi Khas India :
1. Rendam ragi dalam air hangat secukupnya dan biarkan kurang lebih 10 menit.
2. Campur tepung, minyak, dan gula, lalu tambahkan cairan ragi, aduk rata.
3. Biarkan adonan dan tutup menggunakan kain kurang lebih ½ jam sampai adonan cukup terfermentasi dan lumayan kental.
4. Rebus air dan gula hingga mendidih kemudian matikan api.
5. Panaskan minyak pada penggorengan.
6. Masukkan adonan dalam botol yang mudah di remas dengan lubang kecil atau kantong plastik
7. Remas botol atau kantong plastik hingga adonan keluar, bentuk lingkaran yang kurang lebih nanti bentuknya seperti kerupuk, tapi besarnya jangan seperti kerupuk ya.
8. Panaskan sirup (rebusan air dan gula) tadi dengan api yang kecil
9. Goreng jalebi sampai berwarna keemasan.
10. Tiriskan lalu celupkan ke dalam sirup, pastikan bahwa gula sudah merata lalu angkat.
11. Jalebi siap disajikan.

8. Berliner – German
Jika kamu adalah penggemar donat berisi, donat versi German yang bernama Berliner mungkin adalah pilihan yang tepat. Bentuk donat German ini tidak memiliki bulatan di tengah tetapi mempunyai isi yang menarik. Berliner German juga memiliki beberapa versi dalam rama dan juga bentuk. Yang paling penting dari ciri sebuah Berliner adalah, ia merupakan donut berisi tanpa bulatan di tengah.

Ingredients
1 cup warm milk (115 degrees Fahrenheit)
3 tablespoons unsalted butter
2 1/4 teaspoons active dry yeast
3 1/2 cups cake flour
3 tablespoons sugar
1/2 teaspoon salt
3 egg yolks
Canola oil for frying
10 ounces jam (raspberry, strawberry, plum, cherry, or apricot)
2 cups powdered sugar

How to Make
* In a small bowl, combine warm milk and butter, stirring to melt. Sprinkle yeast over the milk and stir to combine. Let sit until yeast softens and begins to foam, about 10 minutes.
* In the bowl of a large food processor fitted with a dough blade, combine flour, sugar, and salt. Add milk and egg yolks. Process until a smooth dough forms.
* Place the dough in a lightly greased bowl, turning to coat. Cover and let rise until doubled, about 1 hour. Time permitting, place bowl in refrigerator after doubling to chill, making the dough easier to roll out.
* On a lightly floured surface, roll the dough until it is 1/2 inches thick. Cut with a 3 inch circular cutter and allow the cut doughnuts to rise until puffy, about 30 minutes.
* In a large saucepan, heat 3 inches of canola oil over medium heat to maintain a temperature of 375 degrees Fahrenheit. Fry the doughnuts, about 3 at a time to avoid overcrowding and top side down first, until they are golden brown on both sides, about 4 minutes per side. Remove with a large slotted spoon to a towel lined plate.
* Fit a pastry bag with a small to medium tip and fill with jam. Use a toothpick to poke a hole in the side of each doughnut and pipe in the jam. Top with powdered sugar.

9. Sjeft – Afrika Utara
Bentuk donat ini datang dari Afrika Utara terutama di negara Morocco. Uniknya dengan donat ini adalah mereka tidak manis nih elevenian. Pada dasarnya, adonan Sjeft ini memang polos sehingga rasanya lebih seperti roti digoreng. Di Afrika, Sjeft dikenal sebagai salah satu ‘street food’. Di sinilah kamu bisa menambahkan rasa seperti coklat, gula dan sirup atau topping yang lainnya untuk menambahkan rasa.

Bahan-bahan:
Tepung terigu 500gr
Gula pasir 100gr
Mentega 100gr
Kuning telur 2butir
Ragi 1sdm
Garam 1sdt
Susu cair 250cc

Cara membuatnya:
* Campurkan susu cair, kuning telur, garam dalam satu wadah, kemudian mulai di aduk.
* Sambil diaduk tambahkan gula pasir, tepung terigu, ragi, mentega, kemudian aduk terus hingga tekstur adonan halus dan tidak putus kalau dikembangkan.
* Pindahkan adonan ke wadah untuk kemudian didiamkan selama 1 jam, adonan akan mengembang hingga 2 kali lipat.
* Rolling roti sesuai dengan bentuk yang anda inginkan, atau bisa juga dibentuk dengan tangan dan setelah dibentuk maka harus didiamkan lagi selama 1 jam.
* Olesi toping roti dengan kuning telur yang sudah dicampur dengan sedikit vanilla essens agar saat selesai di panggang toping roti akan terlihal lebih bagus warnanya.
* Setelah itu roti sudah bisa dipanggang selama 20 menit
* Roti yang telah selesai dipanggang selagi hangat topingnya bisa dipoles lagi dengan margarin.

10. Koeksister – Afrika Selatan
Jika tadi kita sudah bahas bentuk donut di Afrika Utara, ada lagi nih bentuk donat dari Afrika Selatan. Namanya adalah Koeksister. Bentuk donat ini lain dari yang lain karena memiliki bentuk kepang. Donat ini disajikan dengan sirup. Jadi, buat kamu yang suka banget sama donat yang manis, maka Koeksister cocok banget buat kamu.

Ingredients

Syrup
250ml water (1 cup)
625ml white sugar (2 ½ cups)
12 1⁄2ml lemon juice (2 ½ tsp.)
5ml vanilla essence (1 tsp.)

Dough
375ml cake flour (1 ½ cups)
22ml baking powder (4 ½ tsp.)
1ml salt (1/4 tsp.)
20butter or 20 g margarine
150ml milk (the vanilla soy milk gives added flavor, 5/8 cup) or 150 ml vanilla-flavored soymilk(the vanilla soy milk gives added flavor, 5/8 cup)
750ml canola oil (3 cups)

Directions
* Put the water and sugar in a ot and bring to boil on low heat. Stir frequently until the sugar is completely dissolved. Boil for 7 minutes.
* Remove the pot from the stove and stir in the lemon juice and vanilla essence. Put the pot into the fridge.
* Mix the flour, salt, and baking powder thoroughly in a mixing bowl. Break the butter or margarine into small pieces and add to the four mixture. Add the milk. Mix well until a dough is formed.
* Roll the dough out to a thickness of 5 mm (+ or - 1/4 in.). Cut the dough into thin (+ or - 10 mm or 1/2 in.) strips. Take 3 strips and join their ends on one side. Braid the strips to desired koeksister length and join other ends.
* Heat the oil in a pot until fairly hot. Put about 3 koeksisters (or what can fit)at a time in the oil and fry them on both sides until they get a golden-brown color. As you remove the koeksisters for the oil, place them directly ito the syrup from the fridge. It is important to keep the syrup cool, so between soakings, return the syrup to the fridge to maintain its coolness.
* Remove the koeksisters from the syrup and allow the excess syrup to drip off. Place them in the refrigerator to cool and then eat!

11. Sel Roti – Nepal
Bentuk donat yang satu ini adalah bentuk donut yang paling tipis diantara yang lain. Pada dasarnya, Sel Roti adalah bentuk donut dari Nepal yang tipis dan manis. Hidangan ini sering disuguhkan pada saat perayaan besar seperti Festival Dashain dan Tihaar.

Ingredients
Rice - 2.5 Pound (or you can buy instant rice flour from market)
Water or milk – Half liter (500 ml)
Ghee – 2 cups
Sugar – 2 cups
Cooking Oil – 1 liter

You may add these for your taste 
Wheat flour – one cup
Backing soda to make it big (if you would like to )- Half table spoon
Cardamom, cashew nuts

Method
* Wash and soak rice overnight, drain excess water.
* Mix ghee and sugar and grind into fine paste. The paste should be fine and greasy (lesilo).
* Continuously stir the mixture.
* Cover it and leave at the room temperature for 1-2 hours to melt and mix all the ingredients
* Heat pan with cooking oil. The pan should be deep enough to float sel and the base should be flat.
* Watch for vapor/smoke from the oil or see the picking stick float on the oil.
* Pour the not too thick batter as continuous ring into hot oil till they become brown/golden.
* Confirm both sides are brown.



Referensi:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar