KITCHEN LABORATORIUM

Food Commodities #5 Bawang Merah

BAWANG MERAH (Allium cepa var ascalonicum L)
          Bawang merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai arti penting bagi masyarakat, bila dilihat dari nilai ekonominya yang tinggi maupun dari kandungan gizinya yang juga tinggi. Ha ini karena tanaman bawang menjadi kebutuhan yang digunakan sebagai pelengkap bumbu masak dan dikonsumsi sehari- hari.
          Selain digunakan sebagai bumbu dapur, kegunaan lain dari tanaman bawang adalah sebagai obat tradisional yang manfaatnya telah banyak dirasakan oleh masyarakat. Tanaman bawang memang telah dikenal sebagai tanaman rempah dapur yang sering kali juga di jadikan obat dengan banyak manfaat. Bawang telah digunakan sejak jaman dahulu sebagai obat untuk mencegah atau menyembuhkan berbagai penyakit.
          Namun demikian, meski telah dikenal sejak zaman dahulu kala, ternyata tanaman bawang tidak berasal dari Indonesia. Tanaman bawang umumnya dibawa dari daerah asanya yang kemudian dibudidayakan di Indonesia karena manfaatnya yang besar untuk kehidupan masyarakat.
A. SEJARAH BAWANG MERAH
          Tanaman bawang merah diduga berasal dari Asia Tengah, terutama di sekitaran Palestina dan India. Namun sebagian literatur juga memperkirakan tanaman bawang merah berasal dari Asia Tenggara dan Mediterranean.
          Tanaman bawang merah merupakan tanaman tertua dari budidaya tanaman lainnya. Hal ini bisa dibuktikan karena bangsa Mesir pada zaman I dan II atau 3200-2700 sebelum masehi, sering melukiskan bawang merah pada patung dan tugu- tugu mereka.
          Sementara di Israel tanaman bawang merah diperkirakan telah dikenal sejak tahun 1500 sebelum masehi. Sedangkan di Yunani Kuno bawang merah telah dikembangkan sebagai sarana pengobatan sejak tahun 2100 sebelum masehi.
          Bawang merah memiliki nama latin Allium cepa L. Bawang merah menjadi tanaman semusim yang diklasifikasikan berasal dari divisio Spermatophyta, dari sub divisio Angiospermae, dari kasis Monocotyledonae, dari ordo Asparagales atau Lilliiflorae, dari famili Alliacea atau Amaryllidaceae, dari genus Alllium, dan dari spesies Allium cepa group Aggregatum.
B. KARAKTERISTIK DAN STRUKTUR
          Ciri-ciri morfologis bawang merah adalah memiliki umbi berlapis, memiliki akar serabut dan berdaun silindris seperti pipa. Rasanya pedar (kadar minyak eterisnya tinggi). Bawang merah juga memiliki batang sejati yang disebut “diskus” yang memiliki bentuk seperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat melekatnya akar- akarnya dan tunas akar serta mata tunas atau titik asal tumbuhnya.
          Pangkal pada daun bawang merah bersatu membentuk batang semu. Batang semu tersebut berada di dalam tanah dan berubah bentuk menjadi umbi lapis atau bulbus. Pada cakram bawang merah di antara lapisan kelopak daun terdapat mata tunas yang bisa tumbuh menjadi tanaman baru. Tanaman baru ini disebut dengan tunas lateral atau anakannya.
          Tunas lateral atau anakan tersebut akan membentuk cakram baru, dan membentuk umbi lapis yang baru. Pada dasar cakram bawang merah tumbuh akar serabut dan dibagian tengah terdapat mata tunas utama yang akan tumbuh paling cepat dan dianggap sebagai tunas apical.
          Bunga pada bawang merah adalah sempurna atau hermaproditus yang pada terdiri dari 5-6 helai benang sari. Benang sarinya sendiri tersusun membentuk dua lingkaran yaitu lingkaran dalam dan lingkaran luar. Pada lingkaran luar terdapat 3 benang sari, dan pada lingkaran dalam juga terdapat 3 benang sari. 
          Benang sari pada lingkaran luar bawang merah biasanya akan tumbuh dewasa dalam 2 sampai 3 hari. Sedangkan benang sari yang terletak pada lingkaran dalam akan tumbuh lebih cepat dibandingkan lingkaran luar tersebut.
          Setelah sampai pada konsumen, bawang merah biasanya diolah dengan menghaluskanya kemudian mencampurnya ke dalam masakan atau bisa juga dipotong kemudian digoreng sebagai bumbu dalam berbagai jenis masakan.
C. KANDUNGAN NUTRISI
Bawang merah mengandung vitamin Ckaliumserat, dan asam folat. Selain itu, bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin. Kegunaan lain bawang merah adalah sebagai obat tradisional, bawang merah dikenal sebagai obat karena mengandung efek antiseptik dan senyawa alliin. Senyawa alliin oleh enzim alliinase selanjutnya diubah menjadi asam piruvat, amonia, dan alliisin sebagai anti mikoba yang bersifat bakterisida.
D. MANFAAT / KHASIAT
          Khasiat bawang merah digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit. Dalam segi khasiat, bawang merah memiliki kandungan senyawa seperti Minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, flavonglikosida, kuersetin, saponin, peptide, fitohormon, vitamin, zat pati.
          Senyawa minyak atsiri pada bawang merah berfungsi untuk melancarkan peredaran darah. Sedangkan kandungan saponin di dalam bawang merah menjadi salah satu zat yang berfungsi untuk mengencerkan dahak ketika batuk. Bawang merah juga menjadi salah satu obat mujarab untuk mengobati pendarahan di hidung dengan cara menghirup irisan bawang merah saat terjadi pendarahan di hidung.
          Kandungan sulfida methylallyl dan asam amino sulfur pada bawang merah memberikan efek penurunan kadar kolesterol jahat dalam darah dan peningkatan pada kadar kolesterol baik. Makan bawang merah mentah juga dapat meningkatkan produksi insulin. Mengunyah bawang merah minimal 2 menit sekali juga akan membantu memelihara kesehatan mulut dan gigi kamu.
          Bagi yang berjerawat, bawang merah bisa kamu gunakan untuk mengatasinya. Asam dalam bawang memiliki sifat pemutih kulit alami, yang dapat membantu melawan bintik-bintik gelap bekas jerawat yang hitam dan membandel. 
          Sedangkan untuk mengatasi ketombe, sulfur yang terkandung memiliki peran sebagai peningkat sirkulasi darah dan juga penguat rambut. Selain membasmi ketombe, kandungan sulfur dalam bawang merah bisa digunakan untuk mengatasi rambut rontok.
            Bawang merah juga bisa membantu menangkal gangguan maupun kanker pada usus dan lambung. Mengonsumsi bawang merah dalam dosis yang telah telah dikaitkan dengan rendahnya risiko terhadap kanker usus dan kanker kolorektal.
Obat luka lama. Untuk mengobati luka lama, bawang merah dapat digunakan dengan sedikit campuran minyak kalapa dan garam dapur.
Obat Sakit Maag. Untuk mengobati sakit maag dapat juga diredahkan dengan ramuan bawang merah. Hanya dengan cara membersihkan bawang merah dengan air bersih dan langsung dimakan mentah-mentah.
Masuk angin atau Meriang. Untuk mengobati anak-anak yang masuk angina tau meriang dapat diobati dengan bawang merah, cara membuatnya pertama bawang dikupas kemudian di parut, kemudian campurkan dengan sedikit minyak kelapa dan minyak kayu putih, lalu  lumuri keseluruh tubuh.
E. HASIL OLAHAN
Hasil olahan yang berasal dari bawang merah yang banyak dikenal masyarakat adalah goring bawang. Bawang diiris-iris dengan alat pemotong khusus, kemudian irisan bawang tersebut digoreng sampai kering.
Sementara pengusaha kelas rumah tangga hanya menggunakan pisau. Alat lain yang diperlukan dalam usaha goring bawang ini adalah penggorengan, serok, dan tungku.
F. EFEK SAMPING MENGONSUMSI BAWANG MERAH
Bawang merah adalah salah satu bumbu dapur yang juga kerap dijadikan sebagai penyedap masakan, bahkan banyak orang diketahui lebih menyukai bawang merah ketimbang bawang putih karena memang lebih enak juga rasanya. Tapi ketahui juga bahwa ada efek samping bawang merah yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, khususnya kalau pengolahannya salah. Meski kandungan baik di dalamnya sangat banyak, termasuk asam folatseratzat besikalsiumvitamin C dan juga kalium, kita pun sebaiknya tidak mengabaikan adanya efek samping dari bumbu dapur ini.
Setelah dikonsumsi, memang rasanya cukup nikmat, seperti halnya ketika kita mengonsumsi sate ayam dengan bumbu kacang yang disertai irisan bawang merah sedap. Namun jangan heran kalau setelah memakannya, napas kita menjadi tak sedap. Bau mulut terjadi karena ada aroma yang cukup kuat keluar dari mulut kita dan ini juga disebabkan oleh adanya kadar tinggi akan sulfur di dalam bawang merah sehingga mengurangi rasa percaya diri kita setelah menikmatinya.
Mungkin ada sebagian dari kita yang suka mengonsumsi bawang merah sebagai cemilan atau suka memakannya secara berlebihan. Hal ini tak akan baik bagi kesehatan tubuh kita karena pada dasarnya kelembaban pada bawang merah cukup tinggi dan berlebih dan inilah yang diketahui dapat membuat kepala kita menjadi gampang pusing.
3. Lambung Terbakar
Memang bawang merah juga dianggap sangat bermanfaat sebagai obat sejumlah masalah gastrointestinal, tapi hati-hati akan efek sampingnya yang lumayan mengganggu karena rupanya bawang merah bisa memunculkan rasa terbakar pada lambung. Inilah yang dinamakan iritasi lambung. Ketika setiap sehabis makan bawang merah terjadi rasa seperti ini, konsultasikan segera ke dokter.
4. Mual dan Muntah
Mual-mual dapat terjadi ketika kita terlalu banyak makan bawang merah, ini bisa jadi karena efek lambung yang teriritasi tadi. Biasanya kalau perut sudah terasa mual, maka akan disusul dengan muntah. Apabila hal ini terjadi lebih dari sekali atau bahkan berkali-kali setiap sehabis makan bawang merah, sebaiknya memang periksakan segera supaya tidak makin parah.
5. Sensitivitas Meningkat
Mengonsumsi bawang merah yang kemudian dilanjutkan dengan meminum aspirin akan berefek buruk bagi kesehatan tubuh. Khusus untuk orang yang memiliki alergi terhadap bawang, sebaiknya menghindari konsumsi aspirin di saat yang sama karena justru ini akan membuat tubuh memiliki sensitivitas yang lebih terhadap bawang. Otomatis ini kemungkinan dapat memicu tubuh mengeluarkan reaksi alergi yang lebih serius lagi.
6. Terhambatnya Pembekuan Darah
Proses pembekuan darah di dalam tubuh akan menjadi terhambat oleh karena konsumsi bawang merah dan ini semua disebabkan oleh salah satu kandungannya. Antikoagulan adalah kandungan dalam bawang merah yang dimaksud, dan apabila seseorang mengonsumsi bawang merah dalam waktu yang sama dengan obat antikoagulan yang lain, risiko memar dan pendarahan dapat terjadi.
7. Tekanan Darah Rendah
Bagi orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi dan mengonsumsi obat penurun darah tinggi, sebaiknya tidak mengonsumsi bawang merah. Bawang merah sendiri memiliki kemampuan dalam menurunkan tekanan darah diastolik dan sistolik, maka ketika secara bersamaan mengonsumsi obat penurun darah tinggi, tekanan darah akan menjadi terlalu rendah sehingga akan menyebabkan tubuh menjadi mudah lemas dan pusing.
8. Perut Mulas
Konsumsi bawang merah yang tak terkendali dan berlebihan mampu menimbulkan rasa mulas pada perut kita. Tak hanya efek terbakar dan mual saja yang bisa terjadi, tapi mulas juga bakal dirasakan oleh pengonsumsi. Waspadai akan hal ini karena ada efek yang lebih buruk bisa terjadi pada yang tengah menderita penyakit jantung. Bila mulas ini terjadi beberapa kali atau bahkan sering, jangan ragu untuk memperoleh bantuan dan perhatian medis.
9. Perut Tidak Nyaman bagi Wanita Hamil dan Menyusui
Bagi yang sedang hamil, ini tandanya bahwa Anda tengah membawa janin di dalam perut, maka makan bawang merah secara berlebihan sebaiknya tidaklah dilakukan. Selain berbahaya bagi janin, perut sang ibu hamil sendiri pun akan merasa tak nyaman, baik itu karena panas atau juga mulas. Batasi jumlah konsumsinya sehingga tak membahayakan diri sendiri dan janin/bayi.
10. Masalah pada Kulit
Bawang merah tak hanya memberikan efek samping ketika dikonsumsi secara berlebihan, pemakaian luar atau untuk kulit juga bisa berakibat buruk. Mungkin sebagian orang telah mencoba untuk menerapkan jus bawang ke kulit mereka dan kemudian muncul ruam pada kulit. Inilah yang dinamakan dengan iritasi kulit wajah yang bisa jadi dikarenakan efek panas dari bawang merah. Maka dari itu, dianjurkan untuk mengetesnya lebih dulu ke area kecil kulit bagian pergelangan tangan bagian dalam sebelum benar-benar diaplikasikan ke kulit.
11. Turunnya Gula Darah
Para penderita diabetes sebaiknya memeriksakan kadar gula darah secara rutin, apalagi kalau sehari-hari tak dapat lepas dari konsumsi bawang merah. Bawang merah diyakini mampu menurunkan kadar gula darah yang tinggi, maka ketika makan terlalu banyak akan bawang merah, ini justru bisa membuat kadar gula darah terlalu rendah yang tetap saja bahaya bagi tubuh.
12. Penglihatan Terganggu
Bawang merah yang dikonsumsi tanpa kira-kira ternyata dapat berimbas pada kualitas dan kesehatan fungsi penglihatan. Jika terlalu sering mengonsumsi bawang merah dalam jumlah banyak, kelembaban berlebih pada bawang inilah yang bisa menyebabkan penglihatan kemudian menjadi gelap.
Waspadai berbagai efek samping bawang merah tersebut, baik itu ketika kita mengonsumsinya atau memakai jusnya untuk perawatan/obat kulit (pemakaian luar). Bila terjadi beberapa hal yang kurang mengenakkan, segera datang ke dokter untuk memeriksakannya.



Referensi:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar