KITCHEN LABORATORIUM

Food Commodities #9 Cokelat

COKELAT (Theobroma Cacao) 

   Cokelat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao (Theobroma cacao).Cokelat pertama kali dikonsumsi oleh penduduk Mesoamerika kuno sebagai minuman. Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian bahkan sebagai pernyataan cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia, selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.

SEJARAH COKLAT

1900 SM. Asal-Usul cokelat pertama kalinya ditemukan hampir 4000 tahun yang lalu di Mesoamerika, lokasi tepatnya di Amerika tidak diketahui, tetapi dari bukti-bukti arkeologi yang ditemukan pada keramik dengan residu dari minuman kakao di situs arkeologi peradaban Mokaya dan Olmec di sepanjang sungai Orinoco.

1000 SM - Nama Awal Pohon Kaka. 'Kakawa' kata yang digunakan oleh suku Olmec, suku yang berasal dari teluk Meksiko yang membangun peradaban besar pertama Mesoamerika. Sepertinya pada waktu itu bangsa Olmec sudah membudidayakan pohon kakao.

100 M - Kata “Kakao”. Suku Maya  mengadopsi kata “Kakao” dari suku Olmec. Terlihat bahwa suku Maya juga membudidayakan pohon kakao. Pohon Kakao diambil dari hutan hujan dan ditanamnya di halaman rumah mereka dan biji kakao dihaluskan menjadi pasta. Ketika dicampur dengan air, cabai, tepung jagung, dan bahan lainnya, pasta ini dibuat minuman coklat pedas berbusa.

600 M - Cokelat Sebagai Simbol Status. Pada periode ini, bejana keramik yang digunakan untuk mengkonsumsi minuman cokelat di temukan dalam makam bangsawan dari suku Maya, bukti kuat bahwa mengkonsumsi cokelat adalah simbol status penting.

1000 M - Nilai Kakao. Orang – orang dari Amerika Tengah menggunakan biji kakao sebagai alat pembayaran seperti terlihat pada relief bangsa Meksiko, keranjang berisi 8000 biji kakao yang menggambarkan angka 8000. Penguasaan terhadap daerah – daerah utama penghasil biji kakao menjadi tujuan utama dalam perang antar suku pada beberapa abad berikutnya.

1200 – 1500 - Perang Cokelat. Dengan menundukkan suku Chimimeken dan Maya, suku Aztec memperkuat supremasi mereka di Meksiko. Kekaisaran Aztec mengambil alih daerah penghasil kakao terkaya di Mesoamerika, Chiapas modern (Mexico, Guatemala). Suku Aztec menyebut cokelat sebagai "xocalatl" yang berarti hangat atau cairan pahit.

1502 - Eropa Menemukan Cokelat. Kontak pertama orang Eropa dengan biji kakao (pelayaran ke empat yang dilakukan oleh Christopher Columbus) namun nilainya belum disadari.


1528 - Penaklukan Spanyol Atas Cokelat. Penaklukan Spanyol atas Aztec, Hernando Cortez terkejut mengetahui bahwa Suku Aztec menggunakan biji kakao sebagai alat pembayaran. Hernando membuka perkebunan untuk menumbuhkan “uang” yang ditukar dengan emas dari suku Aztec. Kemudian Spanyol memiliki monopoli utama dalam perdagangan cokelat selama hampir satu abad.

1544 - Maya Pergi ke Spanyol. Delegasi Kekchi (penduduk asli) Maya dari Guatemala mengunjungi Spanyol dan bertemu Pangeran Philip. Di antara hadiah yang diberikan adalah tempat minuman cokelat Maya, merupakan catatan pertama kemunculan kakao di dunia . Orang Spanyol mulai menambahkan gula tebu dan perasa seperti vanili untuk minuman kakao manis mereka.

1560 - Kakao di Asia. Pertama kalinya kakao dikenalkan di Asia, pohon kakao dibawa ke pulau Sulawesi Indonesia dari Caracas, Venezuala.



1657 - Tempat Pertemuan Kalangan Atas. Rumah cokelat pertama dibuka di London. Tingginya harga kakao membatasi akses hanya untuk kalangan yang paling kaya. Tapi setelah harga turun, usaha jenis ini berkembang pesat dan bahkan menggantikan kafe, tempat minum teh dan pub.

1671 - Asal dari "praline". Koki  untuk Duke Plessis-Praslin tidak sengaja menumpahkan  gula mendidih yang meleleh pada  bubuk almond. Lahirlah Praline: campuran almond atau  kacang kupas, yang  dilapisi karamel dan dihaluskan bersama. Beberapa abad kemudian ahli cokelat Belgia mengembangkan resep ini dengan menempatkan adonan ini ke dalam lapisan cokelat.

1674 - Masakan Cokelat. Pertama Cokelat saat itu masih hanya diminum di seluruh Eropa, ahli kue Inggris punya ide untuk menambahkan kakao didalam campuran kue mereka. Cokelat dimakan untuk pertama kalinya.


1697 - Dari Brusselske Zurich. Belgia kemudian menjadi pusat cokelat terkenal. Di Grand-Place, Brussels Walikota Zurich menemukan cokelat dan memutuskan untuk memperkenalkannya ke Swiss. Sebuah inisiatif yang berakibat kelezatan…


1712 - Cokelat Kembali ke Amerika . Pada pergantian abad ke-18, cokelat kembali ke Amerika Utara. Dalam sedikit lebih dari satu dekade, kita melihat berkembangnya periklanan di Boston untuk coklat yang diimpor dari Eropa.


1778 - Produksi Kakao di Indonesia Dimulai. Belanda membawa kakao dari Filipina ke Jakarta dan Sumatera, dimana mereka membangun fasilitas propagasi yang kemudian membawanya ke produksi utama di Hindia Belanda timur (sekarang Indonesia dan Malaysia).

1828 - Terciptaanya Kakao. Revolusi industri memekanisasi pembuatan cokelat dan membawa harga cokelat dalam jangkauan publik. Conrad Van Houten, seorang ahli kimia Belanda, belajar untuk menekan lemak kakao keluar dari biji cokelat yang dihaluskan (chocolate liquor) . Hal ini memungkinkan produksi bubuk kakao.

1848 - Makan Cokelat. Pengenalan cokelat bubuk membuat minuman cokelat lebih mudah dan juga kemudian memungkinkan untuk mengkombinasikan cokelat dengan gula dan kemudian mencampurnya kembali  dengan mentega kakao untuk membuatnya padat. Lainnya mulai membangun kesuksesan seperti Van Houten, bereksperimen untuk membuat produk cokelat baru.

1850 – 1860 - Musuh Tanaman Kakao. Hama penggerek buah kakao (Borer), ngengat yang lavanya menyerang buah kakao, muncul di kepulauan Indonesia. Merusak perkebunan kakao yang berkembang. Mendorong pemindahkan kebun kakao ke daerah hutan yang masih aman. Hama penggerek “Borer” masih menjadi serangga yang paling ditakuti bagi tanaman kakao.

1875 - Cokelat Susu Batangan. Pertama Daniel Peter dan Henri Nestle mencampurkan cokelat dan susu bubuk dan menciptakan cokelat susu batangan untuk pertama kalinya. Ini langsung menjadi kesuksesan komersial.


1879 - Proses “Conching”. Cokelat Rodolphe Lindt memproduksi cokelat yang mencair di lidah. Dia mengembangkan proses “conching” sehingga cokelat yang dihasilkan memiliki tekstur yang lebih halus. Pada tahun yang sama kakao berhasil diperkenalkan di benua Afrika yaitu daerah Gold Coast, yang sekarang dikenal dengan Ghana.

1912- Kreasi Cokelat. Jean Neuhaus menemukan kulit cokelat yang bisa diisi dengan krem atau selai kacang. Lahirlah cokelat pralin Belgia. Sejak awal cokelat digunakan sebagai hadiah di Belgia. Tidak heran bahwa cokelat pralin menjadi salah satu hadiah yang paling populer di Belgia.

2005 - Terciptanya Cokelat Monggo. Petualangan berawal di Yogyakarta pada tahun 2001, seorang pria Belgia datang ke Indonesia tanpa rencana. Merindukan kelezatan cokelat Belgia pria ini memutuskan untuk membuat beberapa produk cokelat cita rasa Belgia. Pada tahun 2005 mulai didirikan perusahaan Anugerah Mulia, dengan brand Cokelat Monggo, perusahaan ini memproduksi cokelat pralin dan cokelat batangan di Indonesia. Monggo telah mengembangkan lebih banyak varian cokelat pralin dan batangan selama ini, dengan menggabungkan cita rasa cokelat Belgia terbaik dan bahan-bahan terbaik Indonesia…

KARAKTERISTIK COKLAT
Kakao (Theobroma cacao L) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan, dari biji tanaman ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai coklat. Biji buah kakao yang telah difermentasi dijadikan serbuk yang disebut coklat bubuk. Coklat ini dipakai sebagai bahan untuk membuat makanan dan minuman. Buah kakao tanpa biji dapat difermentasi untuk dijadikan pakan ternak. Kakao merupakan tanaman perkebunan berupa pohon yang dikenal di Indonesia sejak tahun 1560, namun baru menjadi komoditas yang penting sejak tahun 1951.

Apabila dibelah, buah kakao akan tampak mempunyai bagian-bagian yaitu OPW (Outer Pod Wall) merupakan bagian kulit terluar dari kakao, IPW (Inner Pod Wall) merupakan bagian kulit lapisan kedua yang berada dalam buah, Pu (pulp)merupakan daging buah dari kakao, B (Beans) biji kakao, dan Pl (Plasenta) bagian tengah dari kakao.

Ditinjau dari karakteristik produk dan proses pengolahannya dengan teknik fermentasi memungkinkan banyak mikroba yang mudah tumbuh pada tanaman coklat (Theobrema cacao). Tentu saja ada mikroba yang menguntungkan diantaranya pertumbuhan khamir pada saat fermentasiSaccharomyces cerevisiae, Candida rugosa dan Kluyveromyces marxianus. Selain menghasilkan alkohol juga menghidrolisis pektin yang menutupi biji. Serta juga ada yang merugikan diantaranya jamur,bakteri,kapang dan cendawan. Bacillus dan kapang (Aspergillus, Penicillium, dan Mucor) yang menghidrolisis lipid dalam biji dan menghasilkan asam lemak rantai pendek. pH menjadi sekitar 7 dan tumbuhlah Pseudomonas, Enterobacter atau Escherichia coli yang menghasilkan bau dan rasa tidak enak. Mikroba ini biasanya tumbuh pada saat proses fermentasi lanjut serta menghasilkan bau yang tidak diharapkan.

Coklat dapat diolah menjadi berbagai macam produk seperti coklat blok, candy, coklat bubuk dan jenis lainnya. Coklat juga dapat digunakan sebagai bahan utama atau sebagai bahan hiasan pada produk tertentu sehingga dapat meningkatkan penampilan dari suatu produk makanan. Untuk dapat menggunakan coklat sebagai bahan utama atau bahan hiasan diperlukan pengetahuan tentang coklat dari jenis produknya, cara pengolahannya dan trik-trik menangani coklat.

KANDUNGAN GIZI
Cokelat, yah siapa yang tak kenal makanan yang satu ini, makanan yang dikenal lezat dan sangat menggoda untuk dinikmati ini adalah favorit banyak orang khususnya anak – anak dan para remaja. Tak henya lezat, ternyata cokelat juga sangat memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik bagi kesehatan tubuh. Cokelat murni ataupun biji kakao memiliki sejumlah nutrisi yang dapat berguna bagi kesehatan tubuh, antara lain sangat kaya antioksidan dan flavonoid yang mampu menurunkan tekanan darah yang tinggi menjadi normal, dan juga bisa membantu mengurangi pembekuan darah. Dengan demikian biji kakao ataupun cokelat murni dapat menurunkan resiko serangan jantung dan stroke.

Menurut para ilmuwan dari Italia, mengemil 20 gram dark chocolate setiap 3 hari sekali membawa kebaikan untuk sistem kardiovaskuler. Namun jika makan terlalu berlebihan, tidak akan berpengaruh lebih baik. Dosis terbaik memang hanya secuil cokelat dengan berat 20 gram per 3 hari sekali.

Komposisi kandungan zat gizi pada coklat sangat banyak, Biji coklat memiliki kandungan alkanoid yang menyebabkan rasanya menjadi pahit. Selain itu biji coklat juga mengandung protein 9%, karbohidrat 14%, dan lemak 31%. 9% Protein yang terkandung dalam biji coklat itu memiliki kandungan fenilalanin, tyrosin, asam amino triptofan dalam jumlah besar. Sehingga dengan kandungan yang demikian beragam, menjadikan manfaat coklat bagi kesehatan tentu juga sangat beragam.

Berikut ini kandungan nutrisi yang terdapat pada cokelat  / kakao :

Gula. Biji kakao mengandung cukup banyak karbohidrat, tapi umumnya pati, serat tak larut dan larut, juga sangat sedikit gula sederhana. Biasanya gula ditambahkan ke dalam cokelat saat proses produksi di pabrik.

Lemak. biji kakao mengandung sekitar 50% lemak. Lemak kakao terdiri dari dua jenis asam lemak jenuh (palmitic acid dan stearic acid) dan satu asam lemak tak jenuh tunggal (oleic acid).

Vitamin. Biji kakao memiliki kandungan vitamin yang cukup, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, C, E dan asam pantotenat.

Kafein. Biji kakao mengandung kafein dalam jumlah yang sangat rendah, jauh dibawah kafein yang ada pada kopi dan teh.

Antioksidan. Kakao mengandung polifenol seperti yang ada pada minuman anggur. Antioksidan bermanfaat untuk mnejaga kesehatan tubuh. 

Mineral esensial. Kakao mengandung banyak mineral, termasuk magnesium, kalsium, zat besi, tembaga, potasoum, dan mangan.

Kalori. Cokelat, khususnya dark chocolate memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi karena memiliki kadar tinggi gula dan lemak.

Feniletilamin. Zat ini merupakan antidepresan yang ringan dan stimulan dengan kekuatan hampir sama dengan dopamin dan adrenalin yang diproduksi oleh tubuh.

JENIS-JENIS COKLAT
Biji coklat dapat menghasilkan berbagai macam produk. Salah satu jenis produk olahan biji coklat adalah coklat batangan (coklat blok). Coklat blok mempunyai kandungan kakao yang bervariasi dan sudah dicampur dengan bahan-bahan seperti susu, gula, dan lemak.

Cokelat batangan ialah manisan berbentuk batangan yang tersusun atas beberapa atau seluruh komponen berikut: kakao padat, kue kakao, gula, susu. Keberadaan atau ketiadaan relatif bahan tersebut membentuk subkelas cokelat hitam, cokelat susu, dan cokelat putih.

Untuk menyesuaikan citarasa masyarakat Indonesia kandungan cocoa butternya relative sedikit dan ditambah dengan lemak nabati sebagai pengganti cocoa butter. Coklat batangan dapat dibedakan menjadi 3 (Sufi Sy. 2000):

1. Couverture chocolate (Profesional Baking Chocolate)
Coklat jenis ini tergolong mewah dan mahal karena mengandung cocoa butter dalam prosentase tinggi sehingga mudah meleleh tetapi sedikit lebih lama bekunya. Kandungan cocoa butter yang tinggi mengharuskan coklat jenis ini harus melalui  proses tempering  guna menghasilkan coklat yang mengkilat. Bahan-bahan yang terkandung dalam couverture chocolate adalah cocoa liquor (cocoa Massa), lemak cocoa (Cocoa butter), lechitin (emulsifier), gula, vanilli dan susu bubuk.

Coklat couverture dapat digolongkan menjadi 4 yaitu bittersweet chocolate, dark chocolate, milk chocolate, dan white chocolate:

Proses pengolahan coklat ini membutuhkan alat yang tepat dan penanganan yang khusus sehingga sering digunakan oleh industri dan hotel berbintang. Coklat jenis ini biasanya digunakan untuk membuat dekorasi, hiasan atau kerajinan berbahan dasar coklat, candy, dan praline.

Jenis easy-melt chocolate (dark, milk, white chocolate) yang berbentuk seperti kepingan koin biasanya digunakan sebagai pengganti couverture chocolate karena dalam proses pelelehannya lebih mudah yaitu dengan menggunakan teknik au bain marie, dalam proses au bain marie air tidak boleh sampai mendidih atau terlalu panas karena akan mengakibatkan hasilnya menjadi kusam.

2. Compound chocolate
Coklat compound atau biasa dikenal dengan istilah baking chocolate atau cooking chocolate cocok digunakan di daerah tropis seperti Indonesia. Bahan-bahan yang terkandung dalam compound chocolate adalah lemak nabati, coklat bubuk, lechitin (emulsifier), gula dan vanilli. Kandungan lemak nabati dalam compound coklat menggantikan cocoa butter sehingga coklat jenis ini mudah meleleh dan membeku kembali serta lebih elastis, dan agak lengket dilidah dan mempunyai rasa ngendal dan kaya akan aroma. Compound chocolate dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam cake, hiasan cookies, coklat dekor, coklat candy, coklat siram, dan lain-lain karena sifatnya sangat serbaguna maka coklat ini sering digunakan dalam home industri atau rumah tangga. Jenis coklat yang sering digunakan adalah masterbaker (dark, milk, white compound chocolate). Cara melelehkan coklat ini tidak sesulit pada couverture chocolate teknik yang sering digunakan adalah au bain marie, oven, dan microwave.

3. Baking imported chocolate (coating chocolate)
Baking imported chocolate mengandung bahan-bahan seperti lemak nabati, susu, gula, lechitin, dan vanilli. Baking chocolate sangat cocok digunakan sebagai bahan untuk membuat ganache, butter cream, adonan cake, sauce dan minuman. Coklat jenis ini dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:

3.1. Unsweetened chocolate
Coklat yang tidak mempunyai kandungan gula didalamnya. Biasanya coklat ini digunakan untuk kalangan yang mempunyai pantangan terhadap gula, rasanya lebih pekat.

3.2. Bittersweet
Sedikit mengandung gula dan rasanya agak pahit

3.3. Semisweet
Rasanya agak manis

4. Chocolate coating
Coklat coating sangat cocok digunakan sebagai bahan untuk melapisi cake.

Dari ketiga penggolongan coklat batangan diatas masing-masing memiliki jenis coklat yaitu dark chocolate, milk chocolate, dan white chocolate. Ketiga jenis coklat tersebut perbedaannya terletak pada komposisi bahan.

4.1 Dark chocolate
Rasa pahit yang ada pada coklat ini identik dengan kemewahan serta sentuhan continental karena bangsa eropa sangat menyukai coklat yang bercitarasa pahit. Kandungan lemak padat coklat paling tinggi yaitu 75% dan tidak mengandung gula sehingga kaya akan citarasa dan mempunyai kepekatan coklat yang tinggi. Dalam dunia kuliner coklat ini cocok digunakan untuk membuat hidangan penutup (dessert) dan cake.

4.2  Milk chocolate
Mengandung susu bubuk atau susu kental dan 20% terdiri dari coklat padat, sehingga mempunyai rasa lembut dan manis coklat ini sangat disukai oleh anak-anak karena mempunyai rasa manis. Sangat cocok untuk dileleh dan dimasak tetapi hasilnya kurang menarik karena warna coklat ini terlalu lembut.

4.3 White chocolate
White coklat tidak mengandung lemak padat coklat, terbuat dari 20% mentega cocoa (cocoa butter) dan 55% gula, susu, dan lemak, coklat ini berasa manis dan bertekstur lembut. White coklat secara teknik bukan coklat karena tidak terbuat dari coklat solid (pasta cocoa). Warna putih ditimbulkan karena tidak menggunakan sari coklat (cocoa liquer) ataupun coklat bubuk serta kandungan minyak nabati sebagai ganti dari cocoa butter oleh karena itu sifat white coklat lebih sulit untuk dilelehkan. Akan tetapi sifat itu dapat ditangani dengan memilih merk white chocolate yang mengandung cocoa butter yang tinggi yang akan menimbulkan aroma khas.

Selain coklat diatas, ada jenis coklat lainnya, yaitu:

Cokelat Bubuk. Cokelat bubuk terbuat dari bungkil atau ampas biji cokelat yang telah dipisahkan dari lemak cokelatnya. Bungkil tersebut lalu dikeringkan dan digiling secara halus hingga terbentuklah tepung cokelat. Ada beberapa jenis cokelat bubuk yang bisa di temui di pasaran, yakni cokelat bubuk dengan tingkat kepekaan tinggi, sedang, dan rendah. Tetapi, umumnya, semua jenis cokelat bubuk memiliki aroma yang kuat, nggak tengik, dan nggak berjamur.







Cokelat Chip. cokelat yang bentuknya mini dan menyerupai tetesan air. Umumnya, sih, cokelat chip memiliki warna pekat, tetapi ada beberapa toko yang menjual cokelat chip berwarna putih dan warna-warni. Mayoritas orang menggunakan cokelat chip sebagai tambahan atau hiasan untuk kue-kue kering. Jadi, pastikan kalau cokelat chip yang dipilih tidak mudah meleleh atau tahan panas.








Cokelat Pasta. Cokelat pasta dan selai coklat berbeda. Cokelat pasta terbuat dari ekstrak cokelat dan memiliki rasa yang cenderung pahit. Ia biasa digunakan sebagai pewarna atau tambahan perasa pada cake dan roti. Sedangkan, cokelat selai terbuat dari minyak nabati, gula, garam, cokelat susu, dan vanili. Warnanya cenderung mengkilap dengan rasa yang manis.




PRODUKSI COKLAT

Dari Biji Kakao Hingga Menjadi Monggo
1. Pohon dan Biji Kakao
Biji kakao berasal dari pohon kakao. Pohon kakao biasanya hidup pada iklim tropis, berudara panas dan hujan. Oleh karena itu, pertanian kakao sebaiknya berada di daerah yang tidak lebih dari 20 derajat di utara atau selatan katulistiwa. Awalnya pohon tersebut hanya tumbuh di daerah Amerika Tengah dan Selatan selanjutnya menyebar ke daerah Afrika dan Asia. Pada tahun 1778 orang - orang Belanda membawa biji kakao dari Filipina ke Jakarta. Mereka membangun sebuah fasilitas perkebunan yang pada masa mendatang  akan menjadi pusat produksi yang besar.

Walaupun buah kakao dapat di petik sepanjang tahun tetapi biasanya panen buah kakao terbesar berada di musim tertentu. Terdapat tiga jenis pohon kakao yaitu, Criollo, Forastero dan Trinitario. Mengambil buah kakao yang akan dipanen bukanlah hal yang mudah. Pohon kakao tidak begitu kuat dan akarnya lunak sehingga tidak mudah untuk memanjat dan memanen buah kakao tersebut. Buah – buah kakao tersebut dipetik dan dimasukkan ke dalam keranjang dan dikumpulkan di pinggir ladang lalu buah kakao tersebut dikupas. Antara 20 sampai 50 biji kakao berwarna krem dapat dihasilkan dari satu buah kakao. Karena adanya tekanan udara yang berbeda maka biji kakao berwarna krem dapat berubah warna menjadi lavender atau ungu.

2. Fermentasi dan Pengeringan
Biji kakao basah diletakkan di dalam keranjang dan ditutup daun pisang. Di sekeliling biji kakao terdapat lapisan yang mulai memanas dan menfermentasi. Proses ini dilakukan untuk menghilangkan rasa pahit dan memperkuat rasa cokelat itu sendiri. Hasilnya adalah biji kakao tersebut menjadi padat dan berwarna cokelat serta siap untuk dikeringkan, biasanya dijemur di luar. Dengan cuaca yang sesuai, biasanya pengeringan biji kakao dapat dilakukan dalam beberapa hari.

Selama proses pengeringan, biji kakao akan kehilangan kelembabannya yang berukuran lebih dari setengah berat biji basah. Petani tersebut terus membalik – balik biji kakao tersebut serta memisahkan serpihan – serpihan biji kakao. Biji kakao dari satu buah kakao standar yang sudah dikeringkan apabila ditimbang beratnya tidak lebih dari 55 g, dan biasanya dibutuhkan 400 buah kakao untuk membuat 450g cokelat. Biji kakao kering yang sudah siap untuk dikirimkan dalam karung mempunyai berat 60 sampai 90 kg..

3. Pemanggangan dan Pengilinggan
     

Setelah kualitas biji kakao diteliti oleh pembeli maka tiba saatnya untuk mengolah biji kakao tersebut. Langkah pertama dari pengolahan adalah pembersihan. Hal ini dilakukan dengan memasukkan biji kakao tersebut kedalam mesin pembersih yang akan memisahkan sisa daging dan kulit buah kakao. Ketika biji tersebut sudah dibersihkan secara keseluruhan, maka biji kakao tersebut ditimbang dan dihaluskan sesuai dengan ukuran dan standar dari perusahaan.

Untuk mendapatkan cita rasa yang kuat dari biji kakao tersebut, maka buah cokelat tersebut di panggangdi dalam sebuah tabung silinder yang besar dan berputar. Proses ini dapat berlangsung selama 30 menit sampai 2 jam tergantung dari keinginan pembeli. Setelah pemanggangan maka biji kakao tersebut didinginkan dan dikupas kulit luarnya yang gosong akibat proses pemanggangan tadi.

4. Cokelat Yang Dapat di Makan
Pada saat bubuk cokelat di buat maka lemak nabati dari biji kakao bernama mentega kakao akan dihilangkan, sedangkan untuk membuat cokelat yang dapat dimakan maka lemak nabati tadi justru ditambahkan dalam pembuatannya. Cokelat batangan berkwalitas tinggi memadarkan minimal 25% mentega kakao dari berat cokelat.

Dengan adanya mentega kakao tersebut, cokelat akan lebih bercita rasa dan akan lebih lunak. Campuran kakao massa, mentega kakao, gula dan perasa ini kemudian akan memasuki proses “conching”, proses ini menciptakan pasta cokelat yang halus. Proses ini berlangsung selama yang diinginkan, biasanya selama beberapa jam sampai dengan 5 hari. Setelah proses penghalusan, campuran cokelat tersebut melalui proses pengaturan suhu dengan proses dipanaskan, di dinginkan, dan dipanaskan kembali (tempering process). 

Akhirnya campuran cokelat tersebut dimasukan ke dalam cetakan dan dibentuk sesuai keinginan. Ketika cokelat sudah di cetak, maka cokelat dimasukkan ke tempat pendinginan dengan suhu yang stabil untuk menjaga cita rasa cokelat tersebut. Setelah itu, cokelat dilepaskan dari cetakan dan dikemas yang kemudian dipasarkan pada distributor dan konsumen. 

Lapisan tipis luar dari biji kakao dipisahkan dengan menggunakan mesin. Selanjutnya daging biji kakao digiling sampai dengan mentega kakao mulai mencair  akhirnya akan berbentuk cairan kental yang di beri nama cokelat liquor dan akan dimasukkan ke dalam cetakan dan didiamkan sampai padat. Cokelat liquor tersebut akan terasa pahit.

MANFAAT/ KHASIAT COKLAT
1. Antioksidan yang tinggi. Kandungan coklat yaitu flavanols, sejenis flavanoid yang terdapat pada coklat merupakan antioksidan yang baik bagi tubuh.
2. Mencegah dan Melawan Kanker. Dari penelitian, coklat dapat menghambat pembelahan sel kanker dan mengurangi peradangan.
3. Menurunkan Tekanan Darah. Berdasarkan penelitian, coklat dapat menurunkan tekanan darah. kandungan coklat yang dapat membuat mood lebih baik, ternyata mampu menurunkan tekanan darah.
4. Membuat Panjang Umur. Coklat pun mengandung zat yang mampu memperlambat penuaan yang artinya menjadikan kita panjang umur. Konsumsi coklat secara teratur dapat mengurangi keriput dan melindungi kulit dari terbakar sinar matahari.

Tidak hanya itu hasil penelitian yang dilakukan di Belanda yang diikuti 200 pria di atas 20 tahun, menemukan bahwa para pria yang mengkonsumsi sejumlah besar coklat, baik itu berupa cokelat susu dan dark chocolate, hidup lebih lama dan telah menurunkan tingkat penyakit keseluruhan daripada pria yang makan cokelat dalam jumlah sedikit atau tidak sama sekali.

Untuk memperkuat hasil dari penelitian di belanda tersebut, yaitu seorang yang bernama Jeanne Louise Calment salah satu orang tertua dengan umur panjang yang hidup sampai usia 122 tahun mempunyai resep panjang umur, yaitu dia mengkonsumsi dark chocolate sebesar 2,5 pon dalam seminggu.

5. Meningkatkan Gairah/ libido. Coklat juga merupakan afrodisiak, yaitu sebagai peningkat libido seseorang. Menurut penelitian, wanita pecinta coklat memiliki gairah seksual lebih tinggi dari pada wanita yang tidak mengkonsumsi coklat. Mereka mengungkapkan, mengkonsumsi sebatang coklat sebelum bercinta dapat memberikan rasa rileks dan kepuasan dalam aktivitas seksual seseorang.

6. Menghilangkan Stress. Coklat juga dianggap sebagai salah satu makanan yang dapat mengusir stres. Menurut penelitian dari Universitas California, Sandiego, orang yang stres, mulai dari tingkat stres ringan hingga tingkat depresi, mereka mengaku makan cokelat saat suasana hati mereka galau atau bad mood.

Mengapa demikian? Ternyata, cokelat juga mengandung molekul psikoaktif yang tentunya membuat pengkonsumsi cokelat merasa nyaman. Beberapa kandungan cokelat seperti caffeine, theobromine, methyl-xanthine dan phenylethylalanine dipercaya dapat memperbaiki mood, mengurangi kelelahan sehingga bisa digunakan sebagai obat anti-depresi.

BAHAYA COKELAT
Studi yang dilakukan di Boston dan telah diterbitkan di jurnal American Heart Association, mengkaji 32 ribu responden wanita Swedia yang berusia antara 48 dan 83 tahun selama sembilan tahun. Pakar diet menyatakan mengonsumsi cokelat terlalu sering malah berefek merusak dan tidak sehat bagi tubuh.

Studi juga mencatat bahwa satu atau dua sajian cokelat, sekitar 19 hingga 30 gram, per pekan dapat mengurangi risiko gagal jantung hingga 30 persen. Angka itu turun menjadi 26 persen ketika seseorang hanya memakan cokelat satu hingga tiga kali setiap bulannya.

Namun, mereka yang menyantap cokelat setiap hari malah tak terlihat mengalami penurunan risiko gangguan jantung sama sekali. Peneliti menyimpulkan efek pelindung pada cokelat akan berkurang bila menyantap kurang dari atau lebih dari ukuran optimal, yakni satu atau dua kali sajian dalam sepekan.

Mengapa terlalu banyak cokelat justru berbahaya? Pasalnya cokelat mengandung kadar gula dan lemak tinggi yang dapat memicu kenaikan bobot seseorang, demikian menurut para periset. Namun, menurut studi sebelumnya, cokelat juga mengandung konsentrasi senyawa flavonoid dalam kadar tinggi yang dapat mengurangi tekanan darah dan melindungi dari serangan jantung.

Para periset mengatakan ini adalah kali pertama efek jangka panjang terhadap gagal jantung terungkap dalam studi. "Anda tidak dapat mengabaikan bahwa cokelat merupakan makanan berkalori tinggi dan kebiasaan mengonsumsi dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan," ujar pemimpin studi sekaligus direktur Unit Riset Epidemiologi Kardiovaskular di Boston, Murray Mittleman.

Berikut 3 efek makan coklat berlebihan yang bisa berakibat sangat fatal bagi kesehatan tubuh:
(1) Makan coklat terlalu banyak mampu membuat kita pusing dan mual. Terlalu banyak mengkonsumsi coklat dalam sehari bisa membuat kita mual dan pusing. Ini biasanya diakibatkan oleh lemak yang dibawa oleh coklat itu sendiri. Lemak yang ada pada coklat membuat rasa eneg dan mual berlebihan sehingga membuat kepala kita juga merasa sangat pusing.
(2) Peradangan Perut dan Usus. Terlalu berlebihan mengkonsumsi coklat bisa membuat perut dan usus kita mengalami peradangan. Terutama bagi kita yang mempunyai riwayat sakit pada bagian lambung.
(3) Membuat cemas, gelisah, dan menghancurkan mood kita. Coklat terkenal sebagai anti depresan alami. Tapi faktanya jika kita terlalu banyak mengkonsumsi coklat efeknya malah menjadi buruk. Hormon serotonin yang terlalu banyak diproduksi saat kita makan coklat malah membuat kita menjadi cemas, gelisah, dan mood pun hancur seketika.
Jika kita mengalami depresi parah sebaiknya langsung menghubungi dokter saja. Jangan malah mengkonsumsi coklat secara berlebihan.



Referensi:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar