COFFEE
A. SEJARAH
KOPI
Sejarah awal
buah kopi, mulai dari asal-usul tanaman hingga perdagangan biji kopi.
Sejarah kopi mencatat asal muasal tanaman kopi dari
Abyssinia, suatu daerah di Afrika yang saat ini mencakup wilayah negara Etiopia
dan Eritrea. Kopi menjadi komoditas komersial setelah dibawa oleh para pedagang
Arab ke Yaman. Di jazirah Arab kopi popular sebagai minuman penyegar.
Di masa-masa awal bangsa Arab memonopoli perdagangan
biji kopi. Mereka mengendalikan perdagangan lewat Mocha, sebuah kota pelabuhan yang
terletak di Yaman. Saat itu Mocha menjadi satu-satunya gerbang lalu-lintas
perdagangan biji kopi. Saking pentingnya arti pelabuhan tersebut, orang-orang
Eropa terkadang menyebut kopi dengan nama Mocha.
Memasuki abad ke-17 orang-orang Eropa mulai mengembangkan
perkebunan kopi sendiri. Mereka membudidayakan tanaman kopi di daerah
jajahannya yang tersebar di berbagai penjuru bumi. Salah satunya di Pulau Jawa
yang dikembangkan oleh bangsa Belanda. Untuk masa tertentu kopi dari Jawa
sempat mendominasi pasar kopi dunia. Saat itu secangkir kopi lebih popular
dengan sebutan “cup of java”, secara harfiah artinya “secangkir jawa”.
B. ETIMOLOGI
ISTILAH KOPI
Sebelum lebih jauh menelusuri sejarah kopi ada
baiknya kita mulai dengan etimologi kata “kopi” itu sendiri. Menurut Wiliam H.
Ukers dalam bukunya All About Coffe (1922) kata “kopi” mulai
masuk ke dalam bahasa-bahasa Eropa sekitar tahun 1600-an. Kata tersebut
diadaptasi dari bahasa Arab “qahwa”. Atau mungkin tidak langsung
dari istilah Arab tetapi melalui istilah Turki “kahveh”.
Di Arab istilah “qahwa” tidak
ditujukan untuk nama tanaman tetapi merujuk pada nama minuman. Malahan ada
beberapa catatan yang menyebutkan istilah tersebut awalnya merujuk pada salah
satu jenis minuman dari anggur (wine). Tidak ada keterangan yang
jelas sejak kapan mulai digunakan untuk menyebut minuman kopi. Tapi para ahli
meyakini kata “qahwa” memang digunakan untuk menyebut minuman
yang terbuat dari biji yang diseduh dengan air panas.
Masih menurut Ukers, asal-usul kata “kopi” secara
ilmiah mulai dibicarakan dalam Symposium on The Etymology of The Word
Coffee pada tahun 1909. Dalam simposium ini secara umum kata “kopi”
diyakini merujuk pada istilah dalam bahasa arab “qahwa”, yang
mengandung arti “kuat”.
Ada juga pihak yang menyangkal istilah kopi diambil
dari bahasa Arab. Menurut mereka istilah kopi berasal dari bahasa tempat
tanaman kopi berasal yakni Abyssinia. Diadaptasi dari kata “kaffa” nama
sebuah kota di daerah Shoa, di Selatan Barat Daya Abissynia. Namun anggapan ini
terbantahkan karena tidak didukung bukti kuat. Bukti lain menunjukkan di kota
tersebut buah kopi disebut dengan nama lain yakni “bun”. Dalam
catatan-catatan Arab “bun” atau “bunn”digunakan
untuk menyebut biji kopi bukan minuman.
Dari bahasa Arab istilah “qahwa” diadaptasi
ke dalam bahasa lainnya seperti seperti bahasa Turki “kahve”,
bahasa Belanda “koffie”, bahasa Perancis “café”, bahasa
Italia “caffè”, bahasa Inggris “coffee”, bahasa
Cina “kia-fey”, bahasa Jepang “kehi”, dan bahasa
melayu “kawa”. Pada faktanya hampir semua istilah untuk kopi di
berbagai bahasa memiliki kesamaan bunyi dengan istilah Arab.
Khusus untuk kasus Indonesia, besar kemungkinan kata
“kopi” diadaptasi dari istilah Arab melalui bahasa Belanda “koffie”.
Dugaan yang logis karena Belanda yang pertama kali membuka perkebunan kopi di
Indonesia. Tapi tidak menutup kemungkinan kata tersebut diadaptasi langsung
dari bahasa Arab atau Turki. Mengingat banyak pihak di Indonesia yang memiliki
hubungan dengan bangsa Arab sebelum orang-orang Eropa datang.
C. LEGENDA
DAN MITOS
Siapapun yang mencoba menelusuri asal-usul kopi
mungkin akan menemukan dua legenda yang sangat terkenal. Yakni cerita “Si Kaldi
dan kambingnya” dan cerita “Ali bin Omar al Shadhili”. Kedua legenda ini
menceritakan awal manusia mengolah buah kopi.
Si Kaldi dan
kambingnya
![]() |
Legenda kopi dan kambingnya (Ilustrasi: Wiliam H.Uker) |
Cerita ini diambil dari legenda yang berkembang di
Etiopia. Syahdan terdapat seorang pemilik kambing bernama Kaldi. Pada suatu
hari si Kaldi mendapati kambingnya hiperaktif, melompat ke sana kemari seperti
sedang menari. Setelah diselidiki ternyata kambingnya telah memakan buah beri
merah dari pohon yang belum dikenali. Dengan rasa penasaran si Kaldi mencoba
buah tersebut. Setelah memakannya ia mendapati dirinya berperilaku seperti
kambingnya.
Si Kaldi melaporkan kejadian ini ke seorang
biarawan. Si biarawan tertarik dengan cerita si Kaldi dan ia pun mencoba buah
tersebut. Efeknya si biarawan merasa seperti mendapat tenaga ekstra, ia bisa
terjaga di malam hari tanpa mengantuk untuk berdo’a. Karena rasa buah ini
sedikit pahit, biarawan lain mulai mengolahnya dengan memanggang dan menyeduh
buah tersebut. Sejak itu kopi dikenal menjadi minuman yang bisa memberikan
kekuatan ekstra dan mengusir kantuk.
Ali bin Omar al
Sadhili
Konon di kota Mocha, Yaman, hidup seorang tabib
sekaligus sufi yang taat beribadah, namanya Ali bin Omar al Shadhili. Omar
terkenal sebagai tabib handal yang bisa menyembuhkan penyakit dengan memadukan
tindakan medis dan do’a. Namun sepak terjang Omar tidak disukai oleh penguasa
lokal. Dengan berbagai intrik Omar digosipkan bersekutu dengan setan untuk
menyembuhkan pasiennya. Akhirnya masyarakat kota Mocha mengusir Omar ke luar
kota.
Setelah terusir dari kota, Omar berlindung di sebuah
gua yang ia temukan dalam perjalanan. Ia mulai kelaparan dan menemukan buah
beri berwarna merah. Omar memakan buah itu untuk mengusir rasa laparnya. Karena
rasanya pahit, ia mulai mengolah buah itu dengan cara memanggang dan
merebusnya.
Namun biji kopi yang telah diolah Omar tetap tidak
bisa dimakan. Ia pun hanya bisa meminum airnya. Tak disangka air yang ia minum
memberikan kekuatan ekstra. Singkat cerita, air seduhan yang dibuat Omar mulai
terkenal. Banyak orang yang memintanya kepada Omar. Hingga fenomena terdengar
penguasa kota. Kemudian Omar dipanggil kembali untuk tinggal di kota. Obat
mujarab berupa cairan hitam tersebut disebut dengan nama Mocha.
D. BUDAYA
MINUM KOPI DI MASA AWAL
Dokumen tertulis yang paling tua tentang kopi
ditemukan dalam catatan Al Razi (850-922) seorang ilmuwan muslim yang juga ahli
kedokteran. Dia menyebut suatu minuman yang ciri-cirinya mirip kopi dengan sebutan
bunshum.
Catatan ini diperkuat oleh seorang ahli kedokteran
setelahnya, Ibnu Sina (980-1037 ), yang menggambarkan sesuatu biji yang bisa
diseduh dan berkhasiat menyembuhkan salah satu penyakit perut. Semua keterangan
yang diberikan Ibnu Sina merujuk pada ciri-ciri kopi yang kita kenal saat ini.
Dia menyebut minuman tersebut bunshum dan bijinya dengan nama bun.
Kopi menjadi komoditas ekonomi penting di dunia
islam. Minuman kopi sangat populer di kalangan para peziarah di kota Mekah,
meskipun pernah beberapa kali dinyatakan sebagai minuman terlarang. Para
peziarah meminum kopi untuk tetap terjaga ketika beribadah di malam hari.
Popularitas kopi semakin meluas di masa kekhalifahan
Turki Ustmani. Di ceritakan minuman kopi menjadi sajian utama di setiap perayaan
di Istambul. Di masa ini juga kopi mulai disukai orang-orang Eropa.
Di awal tahun 1600-an para pedagang di Venesia
membeli kopi dari pelabuhan Mocha di Yaman. Dari tempat ini menyebar ke daerah
Eropa lainnya. Kemudian pada tahun 1668 kopi mulai menyeberang samudera
Atlantik dan tiba di New York, kala itu masih menjadi kooni Belanda.
![]() |
Iklan komersial minuman kopi di Amerika Serikat, 1870-1900. (Sumber: Baston Public) |
E. BUDIDAYA
MASSAL TANAMAN KOPI
Asal usul
tanaman
Hampir semua literatur yang membahas sejarah kopi
menyetujui asal mula tanaman kopi dari
Abyssinia, suatu wilayah di Afrika yang dahulu ada di bawah Kekaisaran Etiopia.
Saat ini wilayah tersebut mencakup teritori negara Etiopia dan Eritrea. Di masa
awal semua tanaman kopi yang dibudidayakan merupakan jenis kopi arabika (Coffea
arabica).
Dari Abyssinia tanaman kopi dibawa dan dibudidayakan
di Yaman. Diperkirakan tanaman kopi mulai dibudidayakan di Yaman pada tahun
575. Pada masa ini perkembangan budidaya kopi berjalan lambat. Biji kopi hanya
diperdagangkan ke luar Arab lewat pelabuhan Mocha di Yaman.
Para pedagang Arab mencoba melindungi eksklusifitas
tersebut dengan mewajibkan merebus biji kopi terlebih dahulu. Dengan harapan
biji kopi tersebut tidak bisa ditumbuh menjadi tanaman.
Penyebaran ke
Asia Selatan dan Asia Tenggara
Upaya untuk mengisolasi biji kopi oleh para pedagang
Arab tidak berhasil. Pada tahun 1616 orang Belanda berhasil membawa tanaman
kopi dari pelabuhan Mocha ke Holand, Belanda. Tahun 1658 bangsa Belanda mulai
mencoba membudidayakan tanaman kopi di Srilangka. Tidak ada laporan budidaya
tanaman ini menuai sukses besar.
Diketahui juga orang-orang Eropa pernah mencoba
membudidayakan tanaman kopi di Dijon, Perancis. Namun upaya ini gagal total,
kopi tidak bisa tumbuh di tanah Eropa.
Selain lewat pelabuhan ternyata banyak pintu masuk
lain yang memungkinkan lalu lintas perdagangan biji kopi. Salah satunya lewat
perjalanan para peziarah yang ingin berhaji ke Mekah dan Madinah. Pada tahun
1695 Baba Budan, seorang peziarah dari India, berhasil membawa biji kopi
produktif ke luar Arab. Ia membudidayakan tanaman kopi di Chikmagalur, India
bagian Selatan.
Pada tahun 1969 Belanda mendatangkan kopi dari
Malabar, India, ke Pulau Jawa. Tanaman kopi tersebut berasal dari biji yang di
bawa dari Yaman ke Malabar. Tanaman kopi yang tersebut ditanam di Kadawung,
namun upaya ini gagal karena banjir.
Tiga tahun kemudian Belanda mendatangkan kembali
stek kopi dari Malabar. Upaya kali ini menuai sukses. Kopi tumbuh dengan baik
di perkebunan-perkebunan di Jawa. Hasil produksinya menggeser dominasi kopi
Yaman. Bahkan saat itu Belanda menjadi pengekspor kopi terbesar di dunia.
Penyebaran ke
Amerika dan kepulauan sekitarnya
Kopi didatangkan ke wilayah Amerika dan kepulauan di
sekitarnya lewat dua pintu. Di mulai pada tahun 1706 ketika Belanda membawa
tanaman kopi dari Jawa ke kebun raya di Amsterdam. Dari Amsterdam tanaman kopi
di bawa ke Suriname. Sebagian lain diberikan sebagai hadiah kepada Raja Louis
XIV di Paris.
Pada tahun 1720 tanaman kopi dari Paris dibawa untuk
ditanam di koloni Perancis di Kepulauan Karibia. Kisah perjalanan tanaman kopi
sangat populer. Diceritakan sebuah pohon kopi yang di bawa dengan kapal
Perancis bisa tetap hidup karena disirami dengan air minum milik petugas
pembawanya. Semua tanaman kopi yang berasal dari sumber di Amsterdam ini
dikenal dengan kultivar Typica.
Jalan lain tanaman kopi masuk ke Amerika lewat Pulau
Bourbon, sekarang La Reunion. Tanaman berasal dari biji yang diberikan oleh
utusan Sultan Yaman kepada Raja Louis XIV pada trahun 1715. Perancis menerima
60 butir benih kopi di Bourbon. Kemudian benih ini menyebar ke daerah jajahan
Perancis di Amerika dan daerah lainnya. Tanaman kopi ini dikenal dengan
kultivar Bourbon.
Kedua kultivar kopi arabika, yakni Typica dan Bourbon dipercaya
menjadi sumber tanaman kopi yang saat ini dikembangkan di berbagai perkebunan.
F. SEJARAH
KOPI DI INDONESIA
Sejarah kopi di Indonesia dimulai pada tahun 1696
ketika Belanda membawa kopi dari Malabar, India, ke Jawa. Mereka membudidayakan
tanaman kopi tersebut di Kedawung, sebuah perkebunan yang terletak dekat
Batavia. Namun upaya ini gagal kerena tanaman tersebut rusak oleh gempa bumi
dan banjir.
Upaya kedua dilakukan pada tahun 1699 dengan
mendatangkan stek pohon kopi dari Malabar. Pada tahun 1706 sampel kopi yang
dihasilkan dari tanaman di Jawa dikirim ke negeri Belanda untuk diteliti di
Kebun Raya Amsterdam. Hasilnya sukses besar, kopi yang dihasilkan memiliki
kualitas yang sangat baik. Selanjutnya tanaman kopi ini dijadikan bibit bagi
seluruh perkebunan yang dikembangkan di Indonesia. Belanda pun memperluas areal
budidaya kopi ke Sumatera, Sulawesi, Bali, Timor dan pulau-pulau lainnya di
Indonesia.
Pada tahun 1878 terjadi tragedi yang memilukan.
Hampir seluruh perkebunan kopi yang ada di Indonesia terutama di dataran rendah
rusak terserang penyakit karat daun atau Hemileia vastatrix (HV).
Kala itu semua tanaman kopi yang ada di Indonesia merupakan jenis Arabika (Coffea
arabica). Untuk menanggulanginya, Belanda mendatangkan spesies kopi
liberika (Coffea liberica)yang diperkirakan lebih tahan terhadap
penyakit karat daun.
Sampai beberapa tahun lamanya, kopi liberika
menggantikan kopi arabika di perkebunan dataran rendah. Di pasar Eropa kopi
liberika saat itu dihargai sama dengan arabika. Namun rupanya tanaman kopi
liberika juga mengalami hal yang sama, rusak terserang karat daun. Kemudian
pada tahun 1907 Belanda mendatangkan spesies lain yakni kopi robusta (Coffea
canephora). Usaha kali ini berhasil, hingga saat ini perkebunan-perkebunan
kopi robusta yang ada di dataran rendah bisa bertahan.
Pasca kemerdekaan Indonesia tahun 1945, seluruh
perkebunan kopi Belanda yang ada di Indonesia di nasionalisasi. Sejak itu
Belanda tidak lagi menjadi pemasok kopi dunia.
G. PERDAGANGAN
BIJI KOPI
Berdasarkan catatan International Coffee
Organization (ICO), terdapat 4 jenis kopi yang diperdagangkan secara
global yakni kopi arabika, kopi robusta, kopi liberika dan kopi excelsa. 7 Keempat jenis kopi tersebut
berasal dari 3 spesies tanaman kopi. Arabica dihasilkan oleh tanaman Coffea
arabica. Robusta dihasilkan tanaman Coffea canephora. Sedangkan
liberika dan excelsa dihasilkan oleh tanaman Coffea liberica,
persisnya Coffea liberica var. Liberica untuk kopi liberika
dan Coffea liberica var. Dewevrei untuk kopi
excelsa.
Era awal
Di masa awal kopi hanya dikenal di masyarakat islam
di jazirah Arab. Di awal abad ke-17 kopi mulai diperdagangkan ke luar Arab
lewat pelabuhan Mocha di Yaman. Para pedagang Arab memonopoli komoditas ini
untuk jangka waktu yang lama.
Menginjak abad ke-18, bangsa Eropa mulai memproduksi
kopi di luar Arab. Hingga pada tahun 1720 Belanda menggeser Yaman sebagai
eksportir kopi dunia. Produk Belanda didapatkan dari perkebunan-perkebunan kopi
di Jawa dan pulau-pulau sekitarnya, saat ini menjadi wilayah Indonesia.
Indonesia menjadi produsen kopi terbesar dunia hampir satu abad lamanya.
Pada tahun 1830 posisi Indonesia sebagai produsen
kopi terbesar digeser Brasil. Hingga saat Brasil tercatat sebagai penghasil
kopi terbesar dunia.
Era modern
![]() |
Volume perdagangan biji kopi dari tahun 1920-2008. (Grafik: S Oestreich-Janzen, 2013)
|
Dewasa ini kopi ditanam di lebih dari 50 negara di
dunia. Brasil, Vietnam, Kolombia, Indonesia dan Etiopia merupakan negara-negara
penghasil kopi paling terbesar. Lihat 10 negara penghasil kopi terbesar di
dunia.
Brasil merupakan penghasil kopi paling dominan.
Jumlah produksi kopi kopi berhasil sekitar sepertiga dari total produksi kopi
dunia. Pada tahun 2015 Brasil menghasilkan sekitar 2,5 juta ton biji kopi.
Produksi kopi di Brasil didominasi oleh jenis arabika sekitar 80%, sisanya
robusta. Kopi arabika dinilai lebih baik dan dihargai lebih tinggi dibanding
jenis kopi lainnya.
Sementara itu, pada tahun 2015 Indonesia menempati
posisi ke-empat negara penghasil kopi. Menurut Gabungan Eksportir Kopi
Indonesia (GAEKI), sekitar 83% produksi kopi Indonesia dari jenis robusta dan
17% arabika.8 Indonesia juga menghasilkan
kopi jenis liberika dan excelsa namun jumlahnya tidak signifikan bila
dibandingkan arabika dan robusta.
H. KANDUNGAN
GIZI KOPI
Kopi adalah bahan minuman yang biasa dikonsumsi
oleh masyarakat Indonesia. Kopi mengandung energi sebesar 352 kilokalori,
protein 17,4 gram, karbohidrat 69 gram, lemak 1,3 gram, kalsium 296 miligram,
fosfor 368 miligram, dan zat besi 4 miligram. Selain itu di dalam Kopi
juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0
miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100
gram Kopi, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Informasi Rinci
Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Kopi :
Nama Bahan Makanan : Kopi
Nama Lain / Alternatif : Kopi, Bagian Yang Dapat
Larut
Banyaknya Kopi yang diteliti (Food Weight) = 100
gr
Bagian Kopi yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food
Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Kopi = 352 kkal
Jumlah Kandungan Protein Kopi = 17,4 gr
Jumlah Kandungan Lemak Kopi = 1,3 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Kopi = 69 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Kopi = 296 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Kopi = 368 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Kopi = 4 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Kopi = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Kopi = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Kopi = 0 mg
Khasiat / Manfaat Kopi : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : K
I. KLASIFIKASI
KOPI
Tanaman kopi merupakan tanaman yang termasuk dalam
famili Rubiaceae. Di dunia perdagangandikenal dengan beberapa golongan kopi,
tetapi yang paling sering dibudidayakan yaitu Coffea Arabica, Coffea robusta,
dan Ciffea liberica. Negara asal tanaman kopi adalah Abessinia yang tumbuh di
dataran tinggi.Kopi memiliki nama latin Coffea sp. Berikut klasifikasi kopi
menurut Cronquist (1981) adalah sebagai berikut:
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Sub Divisio : Spermatophyta
Class : Magnoliopsida
Sub Class : Asteridae
Order : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Coffea
Pada umumnya, tanaman kopi berbunga setelah berumur
sekitar dua tahun. Buah kopi terdiri dari daging buah dan biji. Dagung buah
kopi terdiri atas 3 bagian yaitu lapisan kulit luar (exocarp), lapisan daging
buah (mesocarp), lapisan kulit tanduk (endoscarp) yang tipis, tetapi keras.
Buah kopi yang muda berwarna hijau, tetapi setelah
tua menjadi kuning dan apabila telah masak warnanya menjadi merah. Kulit buah
kopi sangat tipis dan mengandung klorofil serta zat – zat warna lainnya. Daging
buah terdiri dari 2 bagian yaitu bagian luar yang lebih tebal dan keras serta
bagian dalam yang sifatnya seperti gel
atau lendir. Pada lapisan lender ini, terdapat sebesar 85% air dalam
bentuk terikat, dan 15% bahan koloid yang tidak mengandung air. Bagian ini
bersifat koloid hidrofilik yang terdiri dari ±80% pectin dan ±20% gula.Biji
kopi kering mempunyai komposisi sebagai berikut: air 12%, protein 13%, lemak
12%, gula 9%, caffeine 1-1,5% (arabika), 2-2,5% (robusta), caffetanic acid 9%,
cellulose dan sejenisnya 35%, abu 4%, zat-zat lainnya yang larut dalam air 5%
(Wachjar, 1984). Biji kopi secara alami mengandung cukup banyak senyawa calon
pembentuk citarasa dan aroma khas kopi antara lain asam amino dan gula (PPKKI,
2006). Buah kopi umumnya mengandung dua butir biji tetapi ada juga buah yang
tidak menghasilkan biji atau hanya menghasilkan satu butir biji. Biji kopi
terdiri atas kulit biji dan lembaga. Secara morfologi, biji kopi berbentuk
bulat telur, bertekstur keras, dan berwarna putih kotor.
J. JENIS-JENIS
KOPI
Jenis - Jenis Kopi Di dunia perdagangan dikenal
beberapa golongan kopi, tetapi yang paling sering dibudidayakan hanya kopi
arabika,robusta, dan liberika. Pada umumnya, penggolongan kopi berdasarkan spesies,
kecuali kopi robusta. 4 Kopi robusta bukan nama spesies
karena kopi ini merupakan keturunan dari berapa spesies kopi terutama Coffea
canephora (Najiyati dan Danarti, 2004).Menurut Aak (1980), terdapat empat jenis
kopi yang telah dibudidayakan, yakni:
1. Kopi Arabika
Kopi arabika merupakan kopi yang paling banyak di
kembangkan di dunia maupun di Indonesia khususnya. Kopi ini ditanam pada
dataran tinggi yang memiliki iklim kering sekitar 1350 - 1850 m dari permukaan
laut. Sedangkan di Indonesia sendiri kopi ini dapat tumbuh dan berproduksi pada
ketinggian 1000 – 1750 m dari permukaan laut. Jenis kopi cenderung tidak tahan
terhadap penyakit Hemilia Vastatrix. Namun kopi ini memiliki tingkat aroma dan
rasa yang kuat.
2. Kopi Liberika
Jenis kopi ini berasal dari dataran rendah Monrovia
di daerah Liberika. Pohon kopi liberika tumbuh dengan subur di daerah yang
memilki tingkat kelembapan yangtinggi dan panas. Kopi liberika penyebarannya
sangat cepat. Kopi ini memiliki kualitas yang lebih buruk dari kopi Arabika
baik dari segi buahdan tingkat rendemennya rendah.
3. Kopi
Canephora (Robusta)
Kopi Canephorajuga disebut kopi Robusta. Nama
Robusta dipergunakan untuk tujuan perdagangan, sedangkan Canephora adalah nama
botanis. Jenis kopi ini berasal dari Afrika, dari pantai barat sampai
Uganda.Kopi robusta memiliki kelebihan dari segi produksi yang lebih tinggi di
bandingkan jenis kopi Arabika dan Liberika.
4. Kopi Hibrida
Kopi hibrida merupakan turunan pertama hasil
perkawinan antara dua spesies atau varietas sehingga mewarisi sifat unggul dari
kedua induknya. Namun, keturunan dari golongan hibrida ini sudah tidak
mempunyai sifat yang sama dengan induk hibridanya. Oleh karena itu,
pembiakannya hanya dengan cara vegetative seperti stek atau sambungan.
K. KARAKTERISTIK
SENYAWA KAFEIN
Struktur kimia yang terpenting terdapat didalam kopi
adalah kaffein dan caffeol. Kafein yang menstimuli kerja saraf, sedangkan
caffeol memberikan flavor dan aroma yang baik. Kafein dapat bereaksi dengan
asam, basa, dan logam berat dalam asam. Kafein disintesis dalam perikarp.
Kafein yang terdapat dalam kopi sangrai memiliki kadar atau jumlah 85 mg/5 oz,
dalam kopi instan60 mg/5 oz, dan dalam kopi dekafeinasi3 mg/ 5 oz.
Bentuk murni kafein dijumpai sebagai kristal
berbentuk tepung putih. Kristal kafein mengikat satu molekul air dan dapat
larut dalam air mendidih. Kafein bersifat basa mono-cidic yang lemah dan dapat
memisah dengan penguapan air. Dengan asam, kafein akan bereaksi dan membentuk
garam yang tidak stabil. Sedangkan reaksi dengan basa akan membentuk garam yang
stabil. Kafein mudah terurai dengan alkali panas membentuk kafeidin. Kafein
mengeluarkan aroma wangi, mempunyai rasa yang sangat pahit, dan mengembang di
dalam air.
Adapun senyawa
asam triklorogenat dalam kandungan buah kopi yang mempunyai beberapa sifat
yaitu:
1. Bersifat larut dalam air panas, aseton, dan etil
asetat
2. Dalam keadaan tereduksi tidak berwarna
3. Dalam bentuk teroksidasi (kontak dengan O2)
membetnuk warna hijau pada biji kopi (asam viridat).
4. Dalam biji yang belum masak berada dalam bentuk
Kalium klorogenat dan kaferin (berwarna putih).
5. Pada suhu 150o C mengalami dekomposisi menjadi
kafein dan lepas (Muchtadi, 2010).
L. PROSES
PEMBUATAN KOPI
Pada metode pengolahan basah meliputi proses
penerimaan, pulping, klasifikasi, fermentasi, pencucian, pengeringan,
pengawetan, dan penyimpanan.
1. Penerimaan
Hasil panen secepat mungkin dipindahkan ke tempat
pemrosesan untuk menghindari pemanasan langsung yang dapat menyebabkan
kerusakan. Pada proses ini ditujuakn untuk memisahkan buah kopi yang sudah
tidak layak (kering di pohon dan terkena penyakit).
2. Pulping
Bertujuan untuk memisahkan kopi dari kulit terluar
dan mesocarp, dan menghasilkan pulp. Proses ini menghasilkan kopi hijau kerung
dengan jenis yang berbeda-beda.
3. Fermentasi
Bertujuan untuk melepaskan daging buah berlendir
(mucilage) yang masih melekat pada kulit tanduk dan pada proses pencucian ajan
mudah terlepas sehingga mempermudah proses pengeringan. Hidrolisis pectin
disebabkan oleh petinase yang terdapat didalam buah atau reaksinya bisa
dipercepat dengan bantuan jasad renik. Fermentasi dilakukan selama 1,5 hingga
4,5 hari tergantung pada iklim dan daerahnya.
Perubahan yang terjadi selama proses fermentasi:
a. Pemecahan komponen mucilage
b. Pemecahan Gula
c. Perubahan Warna Kulit
4. Pencucian
Dilakukan dengan memasukkan biji kopi ke dalam suatu
mesin pengaduk yang berputar pada sumbu horizontal dan mendorong biji kopi
dengan air mengalir. Hal ini akan memisahkan lapisan lender yang masih melekat
pada biji dan akan terbuang lewat aliran air yang seterusnya dibuang.
5. Pengeringan
Proses ini dilakukan hingga kadar air mencapai 11%.
Rata-rata pengeringan antara 10-15 hari.
6. Curing
Bertujuan untuk menjaga penampilan sehingga baik
untuk diekspor maupun diolah kembali. Tahapannya melipu pengeringan ulang,
pembersihan, dan hulling (pemerasan).
7. Penyimpanan
Buah kopi dapat disimpan dalam bentuk buah kopi
kering atau buah kopi parchment kering yang membutuhkan kondisi penyimpanan
yang sama. Biji kopi dengan kadar air 11%% dan RH udara tidak lebih dari 74%.
Pada kondisi tersebut pertumbuhan jamur akan minimal. Syarat gudang penyimpanan
kopi yaitu:
a. Gudang mempunyai ventilasi yang cukup
b. Suhu gudang optimum 20-25 derajat C
c. Gudang harus bersih, bebas dari hama penyakit
serta bau asing
d. Karung ditumpuk di lantai yang diben alas kayu
setinggi 10 cm (Cahyono, 2011).
M. HASIL
OLAHAN KOPI
Hasil olah kopi dapat berupa berbagai jenis makanan
dan minuman, berikut beberapa contoh dari hasil olah kopi:
Kopi hitam merupakan hasil ektraksi langsung dari
perebusan biji kopi yang disajikan tanpa penambahan bahan apapun.
Espresso merupakan kopi yang dibuat dengan
mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.
Minuman ini merupakan sejenis kopi espresso yang
ditambahkan susu dengan rasio antara susu dan kopi yaitu 3:1.
4. Kopi Instan
Jenis kopi ini berasal dari biji kopi yang
dikeringkan dan digranulasi.
Kopi moka atau yang sering dikenal dengan moccachino
serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dilakukan penambahan cokelat pada proses
penyajiannya.
N. MANFAAT
MINUM KOPI
1. Mencegah dan
Mengatasi Depresi
Penelitian menunjukan bahwa adanya keterkaitan
antara kopi dengan turunnya resiko depresi pada seseorang. Yang paling rentan
mengalami depresi adalah kaum wanita, kandungan di dalam kopi mampu berfungsi
untuk melawan depresi.
Sebuah penelitian menunjukan bahwa minum kopi mampu
mengurangi resiko terkena depresi sebesar 10 persen, jika dibandingkan dengan
orang-orang yang tidak minum kopi sama sekali.
Penelitian lainnya juga menunjukan bahwa perempuan
yang mengonsumsi kopi dua sampai tiga cangkir kopi dalam sehari, mengalami
resiko lebih rendah sebesar 15 persen terkena depresi. Hal ini berdasarkan
laporan di jurnal “Archives of Internal Medicine” pada tahun 2011.
Hal yang unik, walaupun soda memiliki zat kafein di
dalamnya, namum penelitian para ahli tidak menemukan adanya manfaat minuman
bersoda untuk meminimalisir masalah depresi.
Hal itu karena minuman bersoda yang tinggi akan
kandungan gula. Oleh karena itu, agar Anda bisa memperoleh manfaat kopi secara
maksimal, hendaknya tidak minum kopi dengan kandungan gula yang tinggi.
Kopi mampu mengobati depresi serta menjadikan orang
yang mengonsumsinya lebih ceria.
2. Meningkatan
Memori Otak
Minum kopi ternyata bermanfaat untuk merangsang
peningkatan memori otak.
Dari laman resmi RSNA.org.
Ada sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2005, dipublikasian di Radiological
Society of North America. Penelitian yang dilakukan tersebut menunjukan bahwa
minum kopi memiliki keterkaitan dengan peningkatan memori otak.
Dimana peneliti menemukan bahwa mereka yang minum
dua cangkir kopi berkafein dalam sehari mengalami peningkatan memori jangka
pendek.
Peneliti menyimpulkan bahwa mengonsumsi 100 miligram
kafein (sekitar dua cangkir kopi) mampu memberikan peningkatan aktivitas di
daerah otak yang berhubungan dengan fungsi memori dan perhatian atau kemampuan
fokus.
Florian Koppelstätter, M.D., Ph.D, seorang radiolog
dari Medical University Innsbruck di Austria, mengungkapkan bahwa kandungan
kafein bekerja untuk membantu peningkatan kemampuan fungsi otak yang lebih
tinggi.
Dr. Koppelstätter dan rekan-rekannya membuat
penelitian dengan menggunakan bantuan MRI, tujuannya untuk mengetahui manfaat
konsumsi kafein pada aktivasi otak.
Penelitian dengan menyertakan sebanyak 15
sukarelawan dewasa sehat, yang akan diteliti kondisi fungsi memori mereka.
Dr. Koppelstätter menjelaskan fungsi memori sebagai
aktivitas otak yang diperlukan untuk mengingat berbagai hal dalam waktu yang
singkat. Seperti mengingat nomor telepon di buku telepon.
Para relawan penelitian tersebut, ditunjukkan urutan
gambar sederhana (berupa huruf A, B, C atau D) dan kemudian ditanya apakah
gambar itu sama dengan yang ditampilkan dua gambar sebelumnya.
Para relawan diminta untuk merespon dengan secepat
mungkin menggunakan jari telunjuk kanannya untuk "ya" dan jari
telunjuk kiri untuk "tidak."
Tugas ini dilakukan setelah periode 12 jam tanpa
kafein dan empat jam tanpa paparan nikotin.
Kemudian untuk yang kedua kali mereka diminta untuk melakukan
tugas ini lagi, tetapi kondisinya agak sedikit berbeda, karena sebagian dari
mereka diberikan asupan kafein secara acak.
Hasilnya, mereka yang diberikan asupan kafein
menunjukkan kecenderungan peningkatan memori jangka pendek dan reaksi yang lebih
tanggap.
Alat MRI menunjukkan adanya peningkatan aktivitas di
daerah otak yang terletak di lobus frontal, dimana itu adalah bagian dari
jaringan fungsi memori berada, serta peningkatan pada cingulum anterior, itu
adalah bagian dari otak yang fungsinya mempengaruhi kemampuan perhatian.
Dr. Koppelstätter menjelaskan dengan mesin MRI
tim-nya dapat mengetahui bahwa kafein diberikan bisa memberikan efek
peningkatan aktivitas neuron di otak.
Pada penelitian lainnya pada tahun 2007, peneliti
menemukan bahwa wanita berusia 65 atau lebih yang rutin minum kopi ternyata
mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam tes memori.
3. Meningkatkan
Kinerja dan Performa
Beberapa studi telah menemukan bahwa manfaat kopi
mampu memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi aktivitas sehari-hari. Pada
sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2008, mengungkapkan bahwa kandungan
kafein berguna bagi para atlet.
Mengonsumsi kafein bagi para atlet dapat
meningkatkan ketahanan tubuhnya. Demikian juga, jika Anda ingin membuat tubuh
kuat dan mampu bekerja secara maksimal maka konsumsi kafein. Hal ini berguna,
terutama bagi Anda yang bekerja di pabrik yang membutuhkan fisik dan peforma
prima.
Dalam dunia kedokteran, zat kafein umumnya dipakai
untuk memberikan rangsangan pada organ jantung dan merangsang produksi urin
agar meningkat. Penggunaan zat kafein dalam dosis rendah mampu memberikan efek
peningkatan stamina dan membantu menurunkan rasa sakit.
Cara kafein bekerja di dalam tubuh yaitu dengan
memberikan hambatan pada adenosin di dalam tubuh. Adenosim adalah senyawa yang
ada di sel otak befungsi untuk memicu seseorang untuk tertidur atau mengantuk.
Zat kafein bekerja dengan tidak memperlambat
pergerakan sel-sel di dalam tubuh, tetapi kafein bekerja untuk menangkal fungsi
dari adenosin sehingga memberikan efek berupa:
*Rasa mengantuk menurun
*Talu timbul rasa segar di badan.
*Mata dapat lebih lebar terbuka
*Muncul rasa sedikit gembira
*Tekanan darah agak meningkat
*Detak jantung meningkat
Hati akan melepas gula ke aliran darah dengan lebih
banyak, hal inlah yang memberikan tambahan tenaga bagi tubuh.
Dengan efek-efek yang ditimbulkan dari zat kafein
tersebut, inilah yang membuat segala jenis produk minuman pembangkit stamina
memiliki kandungan kafein di dalamnya.
4. Membantu
Mencegah Diabetes
Pada sebuah studi yang dilakukan, menemukan bahwa
minum kopi memiliki kecendrungan untuk menurunkan resiko diabetes tipe 2.
Pada sebuah laporan penelitian tahun 2012 yang
dipublikasikan di ‘Journal of Agricultural & Food Chemistry’. Mengungkapkan
alasan tentang hubungan antara kopi dengan penurunan resiko diabetes.
Hal ini karena kopi memiliki kandungan senyawa yang
bekerja menghambat hIAPP. hIAPP merupakan polipeptida memicu munculnya
serat protein abnormal yang mengakibatkan seseorang terkena diabetes.
Serat protein abnormal umum ditemukan pada orang
yang mengalami penyakit diabetes tipe 2.
Kandungan kromium dan magnesium yang ada di dalam
kopi juga bekerja untuk menekan resiko penyakit diabetes tipe II.
Hanya saja dengan manfaat ini, bukan berarti Anda
minum kopi dengan kandungan gula yang banyak di dalamnya. Tentunya untuk
mencegah diabetes dengan memanfaatkan kopi, maka batasi gula yang digunakan.
Kalau Anad mampu, konsumsilah kopi dengan rasa yang
cenderung pahit, hal itu kalau Anda mampu. Minimalnya Anda mengurangi (agar
tidak berlebih) penggunaan gula pada kopi.
5. Mencegah
Penyakit Parkinson
Penyakin Parkinson merupakan sebuah penyakit yang
membuat penderitanya mengalami penurunan kemampuan saraf. Seorang petinju
terkenal yang bernama Muhammad Ali mengalami penyakit ini.
Munculnya penyakit parkinson karena kondisi matinya
saraf penghasil dopamin di organ otak. Para ilmuwan belum menemukan obat untuk
menyembuhkan Parkinson.
Beberapa penelitian menemukan kesimpulan bahwa
peminum kopi memiliki resiko Parkinson yang lebih rendah, bakan mengalami
penurunan resiko hingga 50%.
Dari laman Ncbi.nlm.nih.gov. Sebuah
laporan penelitian yang dipublikasikan di laman tersebut, bertujuan untuk
mengeksplorasi hubungan kopi dan asupan kafein dengan penurunan risiko penyakit
parkinson. Penelitian dengan melibatkan 8004 orang laki-laki.
Dalam sebuah laporan pada tahun 2010 yang
dipublikasikan di “Journal of American Medical Association”. Sebuah penelitian
menemukan bahwa kandungan kafein di dalam kopi mampu menurunkan resiko penyakit
Parkinson.
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa asupan kopi
dan kafein mampu secara signifikan menurunkan resiko penyakit parkinson. (JAMA.
2000;283:2674-2679).
Disinyalir manfaat kopi untuk pencegahan penyakit
parkinson ini karena adanya kandungan kafein di dalam kopi.
6. Kopi
Menurunkan Resiko Kanker
Kandungan kopi sudah dihubung-hubungkan dengan
menurunnya risiko kanker, yaitu berupa penurunan risiko kanker hati, kanker
endometrium, kanker payudara dan kanker prostat.
Pada sebuah studi tahun 2008 di Swedia, hasil
penelitian menyimpulkan bahwa dengan minum dua-tiga cangkir kopi dalam sehari
mampu menurunkan risiko kanker payudara.
Sebuah studi dari pihak Harvard School of Public
Health, menemukan bahwa kopi dapat menurunkan risiko terkena kanker prostat.
Manfaat ini bisa diperoleh dari kopi yang berkafein maupun kopi yang tidak
mengandung kafein.
Dari laman Cancerresearchuk.org,
Pada tahun 2015, World Cancer Research Fund (WCRF) melakukan analisa dari hasil
6 studi mengenai hubungan kopi dengan penurunan risiko kanker hati.
WCRF menyimpulkan bahwa mengonsumsi kopi tampaknya
mampu menurunkan risiko kanker hati. Hanya saja dari beberapa studi yang
dianalisa tersebut, belum tentu bisa secara akurat melakukan perhitungan
berbagai faktor risiko kanker hati, seperti faktor obesitas dan kebiasaan
mengonsumsi minuman alkohol yang dilakukan audiens yang diteliti.
Sehingga masih ada kemungkinan bahwa ada faktor lain
selain kopi yang memperngaruhi hasil studi, misalnya bahwa bisa saja orang yang
tidak minum kopi tetapi minum banyak alkohol, ataupun orang yang suka minum
kopi tetapi dia tidak penah minum alkohol.
Oleh karena itu penelitian ini belum bisa dikatakan
akurat 100%.
Masih dari laman Cancerresearchuk.org, terdapat
beberapa bukti penelitian bahwa kopi mampu menurunkan risiko kanker rahim.
Sebuah penelitian pada tahun 2013 menemukan bahwa perempuan yang minum
secangkir kopi setiap hari mengalami penurunan risiko kanker rahim.
Dalam studi yang ada tersebut, pihak IARC tidak
mengomentari setiap jenis kopi (seperti instan atau espresso), dan mengomentari
tenang cara penyajian kopi, seperti menambahkan susu, gula, dll.
Dari kesimpulan itu semua, sebenarnya sudah
memperkuat dan memberikan tanda-tanda bahwa minum kopi memberikan manfaat untuk
penurunan resiko beberapa jenis kanker.
7. Meningkatkan
Metabolisme Tubuh dan Menurunkan Berat Badan
Pada sebuah penelitian pada tahun 1980, penelitian
tersebut menemukan bahwa kopi yang memiliki kandungan kafein, berfungsi untuk meningkatkan
metabolisme tubuh.
Peneliti menyatakan bahwa manfaat kopi ini terlihat
secara signifikan pada orang yang memiliki berat badan tidak obesitas.
Adapun orang yang gemuk akan mendapatkan manfaat
minum kopi berupa membantu penurunan kadar lemak di dalam tubuh, karena
metabolisme tubuh yang meningkat. Dengan begitu, minum kopi dapat membantu
menurunkan berat badan bagi mereka yang mengalami obesitas.
Dari laman Authoritynutrition.com.
Kopi mengandung beberapa zat aktif biologis yang merangsang kerja metabolisme
tubuh. Kandungan kafein bekerja untuk merangsang sistem saraf untuk
mengoptimalkan proses pememecahan lemak di dalam tubuh.
Studi menunjukkan bahwa kandungan kafein dapat
meningkatkan tingkat metabolisme tubuh. Peningkatan metabolisme tubuh akan
sejalan dengan peningkatan proses pembakaran lemak di dalam tubuh.
Dalam jangka pendek, kafein meningkatkan tingkat
metabolisme tubuh, serta meningkatkan pembakaran lemak.
Dalam satu studi, menyimpulkan bahwa mengonsumsi
kafein dapat menekan nafsu makan, terutama oleh pria.
8. Kopi Tinggi
Kandungan Antioksidan
Seorang peneliti bernama Edward Giovannucci, dari
Harvard, pada sebuah penelitiannya yang diterbitkan di jurnal “Cancer
Epidemiology, Biomarkers & Prevention,”.
Penelitian tersebut menemukan bahwa kopi memiliki
kandungan antioksidan yang tinggi, bahkan setara pada sebagian sayuran dan
buah-buahan.
Pada sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2005,
menemukan bahwa kopi menjadi urutan pertama sebagai sumber kandungan
antioksidan dalam pola makan orang-orang di Amerika Serikat.
9.
Menurunkan Risiko Alzheimer
Manfaat mengonsumsi kopi bisa meningkatkan kemampuan
konsentrasi dan fokus, peforma kerja juga meningkat.
Pada beberapa studi yang dilakukan para ilmuwan
telah menemukan bahwa orang-orang (terutama wanita) yang rutin minum kopi
memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit Alzheimer dan demensia. Penurunan
resiko bahkan bisa sampai 60 persen.
10. Membantu
Menurunkan Resiko Stroke
Ahli kesehatan menjelaskan bahwa kandungan kafein
bisa meningkatkan tekanan darah. Hal ini benar, namum dampak peningkatan darah
sangat kecil (sekitar 3-4 mm/Hg).
Oleh karena itu, kopi tidak mengkhawatirkan bisa
menyebabkan hipertensi, hanya saja bagi penderita tekanan darah tinggi perlu
berhati-hati dengan kopi, dengan kata lain harus membatasi konsumsi kopi dan
kafein secara umum.
Penelitian tidak membenarkan mitos yang mengatakan
bahwa kopi menyebabkan penyakit hati. Bahkan sebaliknya, minum kopi mampu untuk
menurunkan resiko terkena penyakit hati.
Terdapat beberapa penelitian yang menemukan bahwa
minum kopi bermanfaat bagi wanita untuk menurunkan resiko penyakit hati.
Minum kopi mampu mencegah seseorang mengalami
primary sclerosing cholangitis (PSC), yaitu sebuah penyakit autoimun yang
bahaya-nya cukup serius, yaitu bisa menyebabkan sirosis hati, gagal hati dan
kanker.
Bahkan untuk jenis penyakit lainnya, beberapa
penelitian yang dilakukan ilmuwan memberikan kesimpulan bahwa rutin minum kopi
mampu menurunkan resiko stroke sebesar 20%.
Hanya saja, bagi mereka yang sudah terlanjur
mengalami penyakit tekanan darah tinggi, maka tidak boleh mengonsumsi kopi dan
kafein dalam jumlah yang banyak.
11. Mencegah
Gigi Berlubang
Minum kopi hitam bermanfaat untuk mencegah gigi
berlubang. Dimana para peneliti di Brazil menemukan bahwa kandungan di dalam
kopi hitam mampu membunuh bakteri pada gigi.
Tetapi manfaat ini hilang ketika mencampurkan gula
atau susu ke dalam kopi. Dengan begitu, hanya kopi pahit yang bermanfaat untuk
mencegah gigi berlubang.
O. MANFAAT
LAINNYA DARI MINUM KOPI:
12. Kopi bermanfaat untuk meningkatkan energi dan
bisa membuat lebih cerdas. Selain itu, kopi juga bisa mengurangi rasa lelah,
dan menimbulkan semangat.
13. Kandungan kafein di dalam kopi mampu
meningkatkan performa fisik, meningkatkan adrenalin di dalam tubuh.
14. Kopi memiliki kandungan serat yang bermanfaat
bagi tubuh. Satu gelas kopi memiliki kandungan setara dengan 1.8 gram serat.
Dalam sehari, jumlah serat yang dibutuhkan tubuh yaitu 20-38 gram.
15. Minum kopi dapat menurunkan resiko terkena
penyakit encok. Sebuah penelitian dengan melibatkan 50.000 pria menunjukan
bahwa minum kopi dapat menurunkan resiko terkena encok.
16. Kopi bermanfaat untuk mencegah penyakit batu
empedu. Penelitian pada tahun 2002 di Harvard menemukan kesimpulan penelitian
bahwa wanita yang minum kopi mampu menurunkan risiko penyakit batu empedu. Hal
ini juga berlaku bagi para pria berdasarkan studi lainnya yang telah dilakukan.
17. Minum kopi berkhasiat untuk meningkatkan
stamina, kandungan kafein di dalam kopi mempengaruhi kinerja sel tubuh, yang
menimubulkan perasaan segar di tubuh lebih lama.
18. Kopi dapat menjaga kesehatan mulut. Hal itu
karena kopi memiliki sifat anti bakteri yang berguna untuk kebersihan di mulut.
19. Kopi bermanfaat untuk meningkatkan mood, dimana
banyak orang yang tidak sadar merasakan lebih ceria setelah minum kopi.
20. Kopi dapat menjaga kesehatan kulit kepala.
Penelitian menunjukan bahwa kandungan kafein di dalam kopi bermanfaat untuk
meminimalisir kerontokan pada rambut. Kandungan antioksidan di dalam kopi juga
bermanfaat untuk kesehatan kulit kepala.
P. EFEK
SAMPING MINUM KOPI
Kopi juga memiliki efek samping yang perlu
diwaspadai, yaitu:
1. Minum kopi (apalagi dalam jumlah banyak) bisa
menyebabkan susah tidur (insomnia), muncul sakit kepala, mudah gugup, bahkan
bisa cepat marah ketika Anda minum kopi terlalu banyak.
2. Wanita hamil hendaknya menghindari kopi, karena
bisa berakibat buruk yang terutama pada janin yang dikandung. Ibu hamil bisa
mengganti minum kopi menjadi minum teh.
3. Minum kopi bisa menyebabkan detak jantung lebih
cepat. Sehingga bagi Anda yang memiliki masalah pada organ jantung hendaknnya
menghindari minum kopi. Atau jarang-jarang saja minum kopi.
4. Kopi dapat mengakibatkan munculnya gejala sakit
maag, karena kandungan di dalam kopi bisa meningkatkan asam lambung.
5. Berlebihan minum kopi justru akan membuat daya
tahan tubuh menurun. Hal itu akibat kandungan kafein akan menyerap mineral dan
vitamin yang sebenarnya diperlukan tubuh. Kekurangan vitamin dan mineral dapat
melemahkan imun tubuh.
6. Bahaya kopi yang cukup serius, jika berlebihan
minum kopi dapat membuat tubuh rentan terkena masalah jantung, bahkan stroke.
Pada penelitian yang dipublikasikan di Journal of
Neurology, Neurosurgry and Psychiatry pada tahun 2002, menyatakan konsumsi
lebih dari 5 gelas kopi dalam sehari bisa merusak dinding pembuluh darah.
Beberapa Hal Lainnya Yang Perlu Diketahui
Kopi kurang baik diminum sebelum atau sesudah
olahraga. Bagi mereka yang sedang mengalami penyakit asam lambung, tekanan
darah tinggi dan radang usus maka perlu menghindari minum kopi.
Mengonsumsi kopi dalam keadaan masih cukup panas
beresiko mengakibatkan sakit tengorokan, panas dalam dan sariawan.
Memang ada kopi dekafein, maksudnya kopi bebas
kafein, akan tetapi yang namanya kopi tetap saja memiliki kandungan kafein,
sedikit maupun banyak. Mengonsumsi tida cangkir kopi dekafein, maka ini sama
saja dengan minum secangkir kopi kafein.
Perlu diketahui, kopi dekafein menggunakan bahan
kimia yaitu zat methylene chloride, hal ini bertujuan agar menurunkan kadar kafeinnya.
Kafein itu bukanlah bagian dari rasa pahit pada
kopi. Sehingga sebuah kesalahan, ketika menganggap semakin pahit rasa kopi maka
semakin tinggi kafeinnya.
Referensi:
Wow thats really amazing to know the fact and I am sure you will also love my article written here about : apple the fruit Hope so you will love to give me a visit.
BalasHapus