KITCHEN LABORATORIUM

Food Commodities #19 Cengkeh


SEJARAH CENGKEH
Cengkeh adalah rempah-rempah purbakala yang telah dikenal dan digunakan ribuan tahun sebelum masehi! Pohonnya sendiri merupakan tanaman asli kepulauan Maluku (Ternate dan Tidore), yang dahulu dikenal oleh para penjelajah sebagai Spice Islands. Menanam pohon cengkeh saat seorang anak dilahirkan adalah tradisi penduduk asli Maluku. Secara psikologis ada pertalian antara pertumbuhan pohon cengkeh dan anak tersebut sehingga pohon cengkeh benar-benar dijaga dan dirawat oleh orang Maluku. Pada abad pertengahan (sekitar 1600 Masehi) cengkeh pernah menjadi salah satu rempah yang paling popular dan mahal di Eropa, melebihi harga emas.

Perjalanan cengkeh dari daerah asalnya di Maluku sampai menjadi rempah yang dikenal dan digunakan di seluruh dunia bergulir seiring dengan garis sejarah perdagangan rempah-rempah (spice trade). Tulisan mengenai sejarah cengkeh dan spice trade bagian pertama ini mencakup pemakaian dan perdagangan cengkeh dari 5000 tahun yang lalu hingga 500 SM di kawasan Timur Tengah.

3000 SM

Rempah-rempah mungkin telah digunakan oleh manusia sejak manusia mulai menggunakan api untuk memasak. Catatan pertama tentang penggunaan rempah-rempah adalah dari bangsa Assyria (bangsa yang tinggal di kawasan Iran, Irak, Turki, dan Suriah) sekitar 3000 tahun sebelum Masehi. Catatan tersebut menyebutkan mitos bahwa dewa-dewa bangsa ini meminum anggur wijen (sesame) pada malam sebelum dunia diciptakan, sementara diketahui bahwa asal wijen adalah dari India Selatan. Dari sini kita mendapatkan dua bukti sejarah yaitu pemakaian dan perdagangan rempah-rempah di jaman purbakala, sekitar 5000 tahun yang lalu!

2400 SM

Bukti selanjutnya berkaitan langsung dengan cengkeh. Dari penemuan arkeologi peradaban Sumeria (peradaban purba di selatan Mesopotamia, tenggara Irak) diketahui cengkeh sangat popular di Syria pada 2400 SM. Ini bukti yang sangat kuat bahwa perdagangan rempah-rempah dari kepulauan Maluku adalah benar-benar purba.

1500 SM

Bangsa Mesir dan Somalia juga tercatat telah memanfaatkan rempah-rempah, baik untuk kuliner maupun pengobatan, sekitar 1500 SM.

Semua bukti-bukti ini menunjukkan bahwa perdagangan antara Timur Tengah dan Cina, Asia Tenggara, India, serta Spice Islands telah dimulai di jaman purbakala. Ini  juga merupakan indikasi betapa berharganya rempah-rempah, termasuk cengkeh, hingga dicari bangsa lain dengan peluncuran ekspedisi besar-besaran.

950 SM

Pada 950 SM bangsa Nabatean dari utara Arab mulai berekplorasi ke Cina dan India menempuh jalur daratan mengendarai karavan yang ditarik unta dan keledai. Jalur ini disebut Incense Route karena tujuan utamanya adalah mencari incense and rempah-rempah untuk bangsa Yunani. Jalur ini kemudian menjadi sepi setelah bangsa ini beralih ke jalur maritim serta mulai melibatkan bangsa dari selatan Arab. Letak semenanjung Arab yang strategis, di persimpangan antara Eropa, Afrika, dan Asia, ditambah jalur perdagangan melalui darat yang dirintis oleh Arab sebelumnya menjadikan bangsa Arab (utara maupun selatan) penguasa perdagangan rempah-rempah di abad ke-5 SM. Jalur perdagangan yang dirintis bangsa Arab menghubungkan Arab, Baghdad, India, Guangzhou (Cina), dan Spice Islands alias Kepulauan Maluku.

Bangsa Arab dan bangsa Kanaan / Fenisia (sekitar Lebanon di masa sekarang) adalah yang pertama memperkenalkan rempah-rempah dari Asia ke benua Eropa. Bangsa Kanaan / Fenisia adalah pelaut yang tak mengenal kata takut. Mereka menyalurkan komoditas bangsa Arab dan Afrika ke kawasan Mediterania, seperti Yunani, Romawi, Spanyol, Perancis, juga Afrika Utara. Bangsa inilah yang medominasi perdagangan dan memperkenalkan rempah-rempah dari Asia, termasuk cengkeh di kawasan tersebut.  Bangsa Fenisia akhirnya jatuh di tangan bangsa Romawi pada 332 SM. Sedangkan untuk mempertahankan dominasinya, bangsa Arab merahasiakan sumber rempah-rempah dari bangsa barat dengan mengarang dongeng yang sangat pelik tentang dimana dan bagaimana mereka mendapatkan rempah-rempah tersebut selama berabad-abad.

Kembali ke tulisan Sejarah Cengkeh Bagian 1, bangsa Arab pada 950 SM telah mulai menjelajah ke Cina dan India untuk mendapatkan rempah-rempah dan menjadi “middlemen” antara Asia dan Eropa. Di Asia sendiri catatan sejarah mengenai cengkeh ditemukan pada 600 SM di India. Berikut adalah beberapa bukti sejarah yang dapat kami rangkum.

600SM – India

Catatan tertulis mengenai cengkeh ditemukan dalam kitab Weda, kitab suci bangsa Aria dari India Utara. Bangsa Aria adalah bangsa yang membangun peradaban Hindu dan Budha dan menyebarkannya ke seluruh penjuru Asia. Kitab Weda ditulis dalam bahasa Sansekerta pada tahun 1700 SM – 800 SM (era Hindu) dan 800 – 350 SM (era Budha). Bangsa Aria telah menggunakan rempah-rempah sejak awal peradabannya, namun perkenalan mereka dengan cengkeh tercatat dalam era Budha. Cengkeh diperkirakan mencapai India melalui Malaysia karena “lavanga” (bahasa Sansekerta untuk cengkeh) berasal dari bahasa Melayu, bunga lavanga. (Catatan: Cengkeh dalam bahasa Bali “wunga lawang” dan dalam bahasa Gayo “bungeu lawang”.) Cengkeh juga muncul dalam cerita epik Ramayana yang ditulis oleh bangsa India antara tahun 350 SM dan 1M.

Antara 600SM – 1400 M para misionaris dan pedagang India menjelajah kawasan Asia untuk menyebarkan ajaran Hindu dan Budha serta memperdagangkan rempah-rempah, salah satu komoditi terpenting saat itu. Penjelajahan mereka meliputi Cina dan seluruh Asia Tenggara, termasuk kepulauan Maluku dimana mereka mendapatkan cengkeh.

350SM – Melayu

Tidak hanya India saja yang aktif berdagang rempah-rempah. Sekitar tahun 350SM bangsa Melayu dari semenanjung Malaysia membuka jalur perdagangan Malaka, yakni jalur laut yang routenya mencakup Cina, Malaka, India dan Sri Lanka.

206 SM – Cina

Dari Cina tercatat Dinasti Han, 206 BC / SM – 220 AD / M, memanfaatkan keharuman cengkeh sebagai penyegar nafas. Semua yang hendak bertemu dan berinteraksi dengan Kaisar Cina diharuskan mengulum atau mengunyah cengkeh untuk menghindarkan kaisar dari bau nafas tak segar.

200SM

Bukti linguistik dan arkeologi menunjukkan bahwa penduduk Molluca (kepulauan Maluku) telah memperdagangkan cengkeh sampai ke Cina, India, bahkan Arab nun di barat sana.

100SM

Pedagang Arab membuka jalur perdagangan maritim ke India, Cina, dan seluruh kepulauan Melayu dan berdagang langsung dengan penduduk Maluku.

Pada bagian ini diulas bagaimana bangsa Romawi menjadi konsumen rempah-rempah yang besar dan berusaha mematahkan monopoli bangsa Arab dalam bisnis perdagangan rempah-rempah.

Era Romawi

Bisnis perdagangan rempah-rempah yang didominasi oleh bangsa Arab selama 600 tahun sangatlah ‘basah’. Bangsa barat, dalam hal ini Romawi, sangat penasaran akan asal rempah-rempah ini dan bertekad mematahkan monopoli bangsa Arab. Pada 332 SM, Alexander The Great menaklukan Mesir (yang juga merupakan titik transit penting dari Spice Route, menghubungkan Kerala dengan Afrika Utara dan Mediterania) dan menetapkan Alexandria sebagai pelabuhan untuk perluasan spice trade ke Eropa via Mediterania (Yunani dan Romawi) dan titik penarikan pajak ekspor bagi bangsa Arab yang hendak berdagang melalui Alexandria.

Alexandria menjadi semakin makmur dengan pemasukan bea cukai dari perdagangan rempah-rempah ini. Kota yang sebelumnya hanyalah sebuah kota tua ini kini berkembang menjadi pusat kekuatan angkatan laut dan militer, sedemikian kuatnya hingga pada 150 SM kawasan laut Mediterania disebut “Mare Nostrum” (Our Sea).

Pada era yang sama, 146SM, bangsa Yunani jatuh dan banyak orang Yunani yang menjadi budak dan pelayan bangsa Romawi. Bangsa Yunani dikenal sebagai bangsa yang menggunakan banyak rempah-rempah dalam masakannya. Dengan banyaknya jurumasak Yunani yang dibawa ke Romawi sebagai budak, gaya kuliner Yunani pun mulai diadaptasi oleh bangsa Romawi dan hal ini menjadikan bangsa Romawi konsumen rempah-rempah yang sangat besar. Pada 80 SM Alexandria resmi diserahkan oleh Yunani ke tangan Romawi dan menjadi pusat perdagangan international terbesar dan pasar utama perdagangan rempah-rempah yang dikontrol oleh bangsa Arab, khususnya Nabataeans dari Arab utara yang bersekutu dengan Roma. Namun, beberapa tua-tua bangsa Romawi mulai mengkhawatirkan akan tingginya kebutuhan mereka akan rempah-rempah dan arus emas Romawi yang mengalir deras ke Asia karenanya. Salah satu tua-tua itu adalah Pliny the Elder, yang bertekad untuk menemukan kebenaran tentang sumber rempah-rempah daripada percaya dengan dongeng yang diciptakan oleh bangsa Arab.

Dari catatan sejarah diketahui bahwa Yunani (sekitar 116 SM) berhasil berlayar dengan dukungan ‘trade winds’ mencapai Kerala, India. Ini berdampak terbukanya perdagangan rempah-rempah bangsa Mesir dengan India (sangat kecil dibandingkan dengan perdagangan bangsa Arab). Namun, ketika Romawi mengambil alih Alexandria, jalur perdagangan dan pengetahuan tentang ‘trade winds’ ini seakan hilang.

Bangsa Romawi akhirnya menyerang Arab pada tahun 24 SM. Tetapi serangan ini tidak berhasil dan malah mempermalukan Romawi, yang semakin bertekad untuk mematahkan monopoli Arab. Pengetahuan tentang perdagangan rempah-rempah akhirnya lambat laun terkumpul dan pada tahun 40 M seorang pedagang Yunani bernama Hippalus mengungkap rahasia ‘East Indian trade winds’, rahasia yang berhasil dikubur oleh bangsa Arab selama hampir satu milenium. Ternyata, monsoon yang berperan dalam pertumbuhan lada di India berbalik arah di pertengahan tahun sehingga perjalanan dari Laut Merah (pantai Mesir) ke India dan sebaliknya dapat dicapai dalam waktu jauh lebih singkat dan aman dari yang selama ini bangsa Romawi bayangkan. Sejak itu hubungan perdagangan Romawi langsung dengan India tumbuh subur dan monopoli Arab terpatahkan.

Angin monsoon senantiasa bertiup di subkontinen India dan Asia Tenggara, dari arah barat daya pada bulan May hingga September dan dari timur laut pada bulan Oktober hingga April.

DEFINISI  CENGKEH
Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkeh ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka.

Minyak cengkeh adalah minyak Atsiri yang di hasilkan dari penyulingan tanaman pohon cengkeh, terutama daun dan bunga cengkeh, seluruh bagian cengkeh mengandung minyak, namun bunga cengkeh lebih banyak menghasilkan minyak.

Meskipun Indonesia merupakan negara penghasil cengkeh terbesar didunia, namun saat ini dipasaran sudah sulit menemukan produk ini. Sulitnya menemukan cengkeh dipasaran karna cengkeh digunakan secara besar-besaran untuk bahan baku rokok, sementara itu produksi cengkeh sudah menurun drastik karna berbagai macam sebab yang salah satunya karna faktor cuaca.

KLASIFIKASI CENGKEH
Morfologi Tanaman Cengkeh
Divisi                  : Spermatophyta
Subdivisi            : Angiospermae
Kelas                  : Dicotyledonae
Bangsa               : Myrtales
Suku                   : Myrtaceae
Marga                 : Syzygium
Jenis                   : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry

KARAKTERISTIK
Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm.

1. Daun
Daun cengkeh tidak termasuk daun lengkap karena memiliki tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina), namun tidak memiliki upih/pelepah daun (vagina). Daunnya berbentuk lonjong dan berbunga pada bagian ujungnya. Termasuk daun majemuk karena dalam satu ibu tangkai ada lebih dari satu daun.

2. Batang
Batangdari pohon cengkeh biasanya memiliki panjang 10-15 m. Batang berbentuk bulat (teres), permukaan batangnya kasar biasanya memiliki cabang-cabang yang dipenuhi banyak ranting atau dapat dikatakan lebat rantingnya. Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus) dan cara percabangan dari rantingnya dapat dikatakan monopodial karena masih dapat dibedakan antara batang pokok dan cabangnya. Lalu arah tumbuh cabangnya adalah condong ke atas (patens). Selain itu pohon cengkeh dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun. Tangkainya kira-kira1-2,5 cm (Steenis 1975).

3. Akar
Sistem akarnya tunggang, akar ini merupakan akar pokok (berasal dari akar lembaga) yang kemudian bercabang-cabang. Bentuk akar tunggangnya termasuk berbentuk tombak (fusiformis) pada akar tumbuh cabang yang kecil-kecil. Akar kuat sehingga bisa bertahan sampai puluhan bahkan ratusan tahun. Akarnya biasanya mampu masuk cukup dalam ke tanah.

Perakaran pohon cengkeh relatif kurang berkembang,tetapi bagian yang dekat permukaan tanah banyak tumbuh bulu akar.Bulu akar tersebut berguna untuk menghisap makanan.

4. Biji
Pohon cengkeh mampu menghasilkan biji setelah penanaman 5 tahun. Bijinya terdiri dari kulit (spedodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji (nukleus seminis). Walaupun dalam jangka 20 tahun masih dapat menghasilkan biji, biji ini dapat dikatakan sudah tidak menguntungkan. Hal ini dikarenakan kualitasnya telah menurun dan tidak dapat digunakan lagi untuk industri, misal rokok.

5. Bunga
Bunga cengkeh muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan tangkai pendek dan bertandan (bunga bertangkai nyata duduk pada ibu tangkai bunga). Bunga cengkeh termasuk bunga majemuk yang berbatas karena ujung ibu tangkainya  selalu ditutup bunga. Bunga terdiri dari tangkai (pedicellus), ibu tangkai (pedunculus), dan dasar bunga (repectaculum). Bunga cengkeh adalah  bunga tunggal (unisexualis) jadi masih dapat dibedakan menjadi bunga jantan (flos masculus) dan betina (flos femineus). Dasar bunganya (repectaculum) menjadi pendukung benang sari dan putik (andoginofor).

6. Buah
Cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya termasuk buah semu karena ada bagian bunga yang ikut ambil bagian dalam pembentukan buah.

Buah cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya secara umum tersusun atas bagian-bagian secara umum pada kulit buah antara lain epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Selain itu ada septum dan ovarium.

KANDUNGAN GIZI
Rahasia dari salah satu jenis rempah paling dicari di dunia ini adalah kandungan mineral dan senyawa unik yang tersimpan di dalamnya. Menurut National Nutrient Database for Standard Reference, dalam 100 gram cengkeh terdapat kandungan 65 gram karbohidrat, 2 gram glukosa, 33 gram serat, 6 gram protein dengan, 274 kcal energi.

Mineral dalam cengkeh utamanya adalah mangaan, juga sejumlah mineral lain seperti zat besi, kalsium, fosfor, magnesium, potasium, sodium, zink dengan sejumlah vitamin utamanya adalah vitamin B3, B12, B1, K dan D.

Dan senyawa utama yang menjadi rahasia di balik khasiat dan manfaat cengkeh adalah euganol yang bekerja sebagai antioksidan dan anti inflamasi. Juga terdapat kandungan senyawa beta-caryophyllene yang berfungsi sebagai anestesik, analgesik dan anti bakteri. Dalam cengkeh juga ditemukan sejenis anti oksidan unik bernama kaempferol dan rhamnetin yang bekerja sebagai anti peradangan dan anti bakteri. Juga ditemukan senyawa hepatoprotektif bernama benzen.

Minyak esensial dari cengkih mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Minyak cengkih sering digunakan untuk menghilangkan bau napas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkih yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Minyak cengkih juga digunakan dalam campuran tradisionalchōjiyu (1% minyak cengkih dalam minyak mineral; "chōji" berarti cengkih; "yu" berarti minyak) dan digunakan oleh orang Jepang untuk merawat permukaan pedang mereka.

JENIS-JENIS CENGKEH
Untuk jenis cengkih yang lazim di tanam di indonesia ada 3 macam yaitu :
1. Cengkeh zanzibar
2. Cengkeh sikotok
3. Cengkeh siputih

Untuk membedakan jenis-jenis cengkih tersebut diatas masin-masing mempunyai perbedaan tersendiri :

1. Cengkeh Zanzibar
Tanda-tanda jenis cengkeh zanzibar adalah tajuk daunnya berbentuk silinder, dengan warna daun kemerah-merahan, ada juga yang berwarna merah kehijau-hijauan dan daunnya yang berwarna merah agak jingga. Adapun tanda-tanda ini menunjukan kalau cengkeh zanzibar yang ada di indonesia ini  bentuknya masih variable. Sedangkan untuk warna bakal bunganya sama dengan warna dari daun itu sendiri, misalnya, pohon yang daunnya kehijau-hijauan, maka bakal bunganya akan berwarna kehijauan pula. Sedangkan pohon yang daunnya agak kemerah-merahan, nanti bakal bunganya akan menjadi kemerah merahan pula. Kemudian untuk tiap-tiap tras bunganya akan berjumlah kurang lebih 50 buah.

Salah satu ciri dari cengkeh zanzibar ini mempunyai daun yang rindang dan akan menutup seluruh batangnya. Kemudian hebatnya pula, percabangan dari cengkeh jenis ini tidak pernah mati. Artinya cabang-cabang mulai dari bawah sampai ke atas tetap akan hidup, maka dari itu keadaan menjadi sangat rimbun.

Jenis cengkeh ini sebenarnya dulu berasal dari MALUKU hingga demikian orang AMBON selalu mengatakan untuk jenis cengkeh ini dengan sebutan BUNGULAWANKIRI. Selain daunnya rimbun, jenis pohon cengkih ini akan kelihatan pula lebih besar dibandingkan pohon cengkeh jenis lainnya.

2. Cengkeh Sikotok
Untuk jenis cengkeh sikotok ini mempunyai tajuk daun berbentuk piramida, tetapi ada juga yang mempunyai tajuk daun silindris. Kemudian warna daunnya hijau kekuning-kuningan, namun ada juga yang berwarna hijau kehitam-hitaman. Daunnya bila dipegang akan terasa lebih kaku dibandingkan dengan cengkeh jenis zanzibar. Cabang dan daunnya juga agak rindang, hingga menutupi ranting. Juga sama dengan jenis zanzibar, cabang-cabangnya juga hidup dari bawah sampai ke atas. Hanya saja cabang-cabangnya agak condong ke atas sehingga membentuk sudut pada batang pokoknya. Bunganya berwarna kuning dengan sedikit kemerah-merahan pada tongkol bunga, tiap rumpun berbunga antara 20-50. Hingga demikian maka jumlah bunganya akan hampir sama dengan jenis zanzibar.

3. Cengkeh Siputih
Pohon cengkeh jenis putih inilah yang paling kecil pohonnya. Bila dibandingkan baik dengan jenis zanzibar maupun jenis sikotok, maka siputih ini memiliki daun yang paling sedikit, tak serindang dua jenis lainnya.

Daunnya berwarna kuning atau hijau muda, helainya besar-besar.cabangnya kurang rimbun. Salahsatu ciri dari jenis cengkeh siputih ini adalah percabangannya bagian bawah mati, hingga dengan demikian maka cabang-cabang baru muncul beberapa meter dari permukaan tanah, atau kebiasaannya cabang ini baru muncul antara 2 meter dari tanah.. Kemudian bunga pada cengkeh siputih ini memang agak besar bila dibandingkan dengan 2 jenis cengkeh diatas.

Karena bentuk bunganya ini lebih besar dari jenis-jenis cengkeh lainnya itu, maka untuk tiap rumpun biasanya hanya berjumlah belasan saja. Atau bila dihitung maka tiap-tiap trasnya hanya berkisar antara 15 sampai 20 buah. karena seringnya terjadi persilangan antar jenis satu dengan jenis yang lain, maka kita sering mendapatkan kesukaran dalam membedakannya.

MANFAAT CENGKEH

1. Menyehatkan Jantung
Kandungan eugenol pada cengkeh sangat baik bagi kesehatan jantung. Eugenol mampu mencegah pembekuan darah sehingga aliran darah bisa mengalir dan lancar. Darah yang lancar sangat baik bagi kesehatan jantung dan mencegah terkena penyakit jantung bahkan stroke.

2. Anti Bakteri dan Jamur
Eugenol dikenal sebagai antiseptik alami. Kandungan eugenol pada cengkeh juga baik bagi kesehatan kulit. Sifat anti bakteri dan jamur nya mampu mengatasi beberapa penyakit kulit yang di sebabkan oleh jamur. Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu merebus beberapa cengkeh, ambil airnya dan oleskan pada bagian kulit yang terinfeksi. Setelah beberapa saat bilas dengan air bersih.

3. Anti Inflamasi/ Peradangan
Di dalam cengkeh juga ditemukan beberapa zat aktif seperti flavonoid. Flavonoid ini sangat baik dalam mencegah peradangan. Sifatnya yang anti inflamasi mampu mencegah peradangan. 

4. Meringankan Infeksi Saluran Pernafasan
Kandungan antioksidan dan berbagai zat lainnya yang mampu membunuh kuman pada cengkeh ini bisa jadi alternatif untuk membantu meringankan infeksi saluran pernafasan. Rasa hangat pada cengkeh bisa jadi ekspektoran untuk membantu menyembuhkan gangguan pernafasan.

5. Mengatasi Mual dan Muntah
Beberapa kandungan pada cengkeh sanagt baik bagi mereka yang mengalami masalah mual dan muntah. Cengkeh dan minyak cengkeh dapat menjadi solusi bila kalian sedang mengalami masalah ini.

6. Mengobati Sakit Gigi
Cengkeh dikenal dapat membantu mengobati sakit gigi. Kandungan pada cengkeh dipercaya bisa menjadi antibiotik untuk membunuh bakteri-bakteri yang ada pada gigi. Caranya sederhana, tempelkan kapas yang telah dimasukan ke dalam minyak cengkeh kemudian tempel di bagian gigi yang terasa sakit.

7. Meningkatkan Sistem Pencernaan
Dalam jumlah yang tepat cengkeh mampu meningkatkan sistem pencernaan. Namun jika berlebihan bisa mengiritasi lambung.  

BAHAYA CENGKEH
Di balik segudang manfaat nya yang baik bagi kesehatan, cengkeh ini pun bisa membahayakan tubuh. Yaitu ketika kita mengkonsumsinya secara berlebihan. Berikut beberapa efek samping yang timbul dari konsumsi cengkeh yang berlebihan :

1. Alergi
Pada beberapa orang cengkeh dapat mengakibatkan alergi. Gejala umumnya seperti ruam, gatal-gatal dan sesak nafas. Pada beberapa orang alergi cengkeh bisa langsung terasa jika minyak cengkeh dioleskan ke kulit atau saat mengobati sakit gigi.

2. Bahaya Minyak Cengkeh Murni
Minyak cengkeh murni dapat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan atau dalam dosis yang besar. Efek yang bisa terjadi akibat ini adalah kesulitan bernapas, kejang, sakit tenggorokan,muntah bahkan dapat merusak ginjal dan hati. Untuk kalian yang mau mencoba sebaiknya ikuti saran dokter sebelum mencobanya.

3. Pendarahan
Efek eugenol yang mampu mencegah pembekuan darah yang berarti darah bisa mengalir lebih baik dan lancar ini bisa menimbulkan pendarahan bila konsumsi minyak cengkeh yang berlebihan. Untuk Anda yang hendak operasi atau setelah operasi sebaiknya tidak konsumsi minyak cengkeh terlebih dahulu.

Sebaiknya konsultasikan ke dokter jika ingin memberi anak Anda minyak cengkeh ini karena bisa berbahaya jika diberikan sembarangan. Perhatikan juga saat meminumnya. Jangan campur dengan obat-obatan lain jika bukan saran dari dokter. Di khawatirkan dapat berbenturan dengan efek obat dan bisa membahayakan jiwa.



Referensi:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar