KITCHEN LABORATORIUM

Food Commodities #8 Merica

 MERICA / LADA (Piper Nigrum L)

          Lada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu jenis rempah yang paling penting diantara rempah-rempah lainnya (King of Spices), baik ditinjau dari segi perannya dalam menyumbangkan devisa negara maupun dari segi kegunaannya yang sangat khas dan tidak dapat digantikan dengan rempah lainnya.

          Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil utama lada dan mempunyai peranan penting dalam perdagangan lada dunia. Pasokan lada Indonesia dalam perdagangan dunia dipenuhi dari Provinsi Bangka Belitung yaitu Lada Putih dengan sebutan Muntok White Pepper dan Provinsi Lampung. Lada hitam sebagai Lampung Black Pepper yang sudah dikenal sejak sebelum Perang Dunia ke-II. Indonesia pernah memiliki peran yang sangat penting dengan kemampuan memasok sekitar 80% dari kebutuhan lada dunia sebelum Perang Dunia II. Bahkan selama masa penjajahan Belanda pada tahun 1772, lada mampu memberikan keuntungan sebesar dua per tiga dari keuntungan yang diperoleh VOC. Kontribusi Lada (Hitam dan Putih) Indonesia di pasar dunia selama pada kurun waktu 2007 – 2012 mengalami peningkatan ekspor lada Indonesia berkisar antara US$ 76.986.000 – 175.322.000. Tahun 2005 Indonesia masih menempati posisi nomor 1 dunia, namun sejak Vietnam mengembangkan lada secara intensif, posisi Indonesia di pasar dunia menjadi turun. Penurunan ini juga disebabkan melemahnya daya saing akibat rendahnya produktivitas dan mutu lada nasional.

          Saat ini, posisi Indonesia berada pada urutan ketiga dunia negara eksportir lada (putih dan hitam) setelah Vietnam dan Brazil. Untuk lada putih, meskipun saat ini Indonesia masih merupakan pengekspor utama di dunia, namun posisinya terancam oleh Vietnam. Areal pengembangan lada tahun 2012 mencapai 181.540 ha dengan produksi sekitar 80.670 ton yang tersebar di 29 provinsi dan hampir seluruhnya dikelola oleh rakyat (92,50%) dengan melibatkan sekitar 328 ribu KK petani di lapangan.

          Dengan demikian, apabila 1 KK diasumsikan terdiri dari 5 (lima) anggota keluarga maka usaha lada ini mampu menghidupi sejumlah 1,64 juta petani di lapangan. Belum termasuk masyarakat yang terlibat dalam perdagangan dan industri perladaan. Namun demikian, dalam 2 tahun terakhir (2013 – 2014) terjadi pengurangan areal lada yang diakibatkan beberapa faktor antara lain: (a) kekeringan; (b) serangan penyakit busuk pangkal batang, hama penggerek batang dan bunga, serta penyakit kuning dan kerdil utamanya di Bangka Belitung, Lampung, KalimantanTimur, dan Sulawesi Tenggara; (c) konversi areal lada baik untuk tambang maupun komoditi lain seperti kelapasawit, karet dan kakao. Permasalahan yang dominan di lapangan adalah rendahnya produktivitas tanaman lada yang baru mencapai rata-rata 732 kg/ha pada tahun 2013 dari potensi ditingkat lapangan 2,6 ton/ha, atau ditingkat penelitian 4 ton/ha. Kondisi tersebut antara lain diakibatkan intensitas serangan hama/penyakit lada, belum menggunakan benih unggul, kurangnya pemeliharaan lada di tingkat lapangan, dan lemahnya permodalan yang dimiliki petani.

          Mempertimbangkan kondisi tersebut dan dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan pengembangan lada, salah satu upaya yang dilakukan adalah rehabilitasi dan perluasan tanaman lada. Upaya ini sangat positif dan pada umumnya akan memberikan dampak yang mampu menggairahkan masyarakatpetani. Hal ini sesuai dengan visi pembangunan perkebunan 2010-2014 yaitu "Terwujudnya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkebunan".
A. SEJARAH LADA
Tanaman lada (Piper nigrum Linn) berasal dari daerah Ghat Barat, India.  Demikian juga, tanaman lada yang sekarang banyak ditanam di Indonesia ada kemungkinan berasal dari India. Sebab pada tahun 110 SM – 600 SM banyak koloni Hindu yang datang ke Jawa. Mereka itulah yang diperkirakan membawa bibit lada ke Jawa. Pada abad XVI, tanaman lada di Indonesia baru diusahakan secara kecil-kecilan (Jawa). Tetapi pada abad XVIII, tanaman tersebut telah diusahakan secara besar-besaran.

Lada adalah termasuk salah satu jenis tanaman yang telah lama diusahakan. Dan hasilnya pun telah lama pula diperdagangkan dipasaran Eropa. Sehingga perdagangan lada di Indonesia akhirnya dikenal di seluruh penjuru dunia. Lada yang dipasarkan ke Eropa tersebut dibawa para pedagang lewat pusat-pusat perdagangan seperti Persia dan Arabia, Timur tengah dan Mesir. Di awal telah disebutkan, bahwa tanaman lada telah lama diusahakan. Hal ini bisa dibuktikan, bahwa semenjak tahun 372 SM, orang Yunani telah mengenal 2 jenis lada, yakni lada hitam dan lada panjang atau cabe. Pada tahun 1290 telah diadakan pula hubungan dagang lada antara Jawa dan Cina.

Laju perdagangan lada Indonesia ini lebih pesat lagi, setelah Colombus pada 1492 bisa menemukan India Barat, di Kepulauan Timur yang banyak rempah-rempahnya. Dana kemudian disusul Vasco da Gama yang menemukan jalan baru, lewat ujung Afrika pada tahun 1498.

Pada abad pertengahan, lada merupakan raja perdagangan dan merupakan rempah-rempah yang sangat penting dan berharga pada waktu itu. Bahkan bagi kerajaan Genua dan Venesia, lada menjadi sumber kekayaan, sebagai halnya minyak tanah di Indonesia dewasa ini. Karena pada waktu itu lada dianggap sangat berharga sehingga pada abad XIV dan XV, di Jerman lada tersebut dipergunakan sebagai nilai tukar seperti halnya uang. Lada juga dipergunakan untuk membayar gaji pegawai, pajak dan lain sebagainya.
B. KARAKTERISTIK
Buah Lada yang biasa juga di sebut Merica salah satu rempah yang berbentuk biji-bijian kecil. Latin Piper Albi Linn yaitu tanaman kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati. Lada terasa sedikit pahit, pedas, hangat, dan antipiretik. Tumbuhan lada adalah tumbuhan merambat dan memiliki daun tunggal berbentuk bulat telur berwarna hijau pucat dan buram dengan ujung runcing yang tersebar dengan batang yang berbuku-buku  Bunga lada tersusun dalam bentuk bunga majemuk dan berkelamin tunggal tanpa memiliki hiasan bunga.  Sedangkan buah lada berbentuk bulat dengan biji yang keras namun memiliki kulit buah yang lunak.

C. KLASIFIKASI TANAMAN LADA

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae (suku sirih-sirihan)
Genus : Piper
Spesies : Piper nigrum L

D. KANDUNGAN NUTRISI / GIZI PADA MERICA

Nama Bahan Makanan : Merica
Nama Lain / Alternatif : - 
Banyaknya Merica yang diteliti (Food Weight) = 100 gr 
Bagian Merica yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Merica = 359 kkal
Jumlah Kandungan Protein Merica = 11,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Merica = 6,8 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Merica = 64,4 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Merica = 460 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Merica = 200 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Merica = 17 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Merica = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Merica = 0,2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Merica = 0 mg
Khasiat / Manfaat Merica : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : M 
E. JENIS-JENIS PRODUKSI LADA
Jenis lada yang telash siapa saji dipengaruhi oleh warna kulit maupun proses pemasarannya. Beberapa jenis lada yang banyak beredar dipasaran adalah lada putih yang berasal dari biji lada yang sudah tua.  Jenis lada yang kedua adalah lada hitam yang dihasilkan dari biji lada yang belum terlalu tua.  Jenis lada yang ketiga adalah lada merah yang memiliki rasa sedikit manis dan kurang pedas.  Jenis lada yang keempat adalah lada hijau yaitu lada yang dipetik ketika usianya belum terlalu tua.

Lada Hijau. Sebenarnya lada hijau adalah lada yang dipetik saat belum terlalu tua dan warnanya masih kehijauan. Dijual dalam bentuk kering, segar dan direndam dalam larut an bumbu. Lezat untuk bumbu hidangan ayam ataupun seafood.Lada yang dipetik dipertahankan dalam bentuk basah dalam air asin dan cuka, dibekukan atau dikeringkan. Lada hijau yang dikeringkan mempunyai warna hijau yang segar, lembut dan padat. Pengeringan yang balk adalah dengan temperatur rendah. Lada hijau beku dibuat dengan cara mendinginkan pada pendingin yang dibuat dari kuningan. Proses pembuatan lada hijau yang dikemas dalam kaleng diawali dengan proses pencucian lada mentah kemudian dimasukkan kedalam kaleng yang berisi klorid,sodium solusi dengan atau tanpa kadar keasaaman yang ditambahkan. Lada hijau dengan warna hijau segar digemari orangorang Eropa.

Lada Putih. Buah lada yang dipanen saat buah lada sudah sangat matang, lalu diproses dengan cara merendam dalam air yang mengalir selama kurang lebih dua minggu dan kemudian di jemur selama tiga hari sehingga kulit luarnya yang berwarna hitam mudah terkelupas dan tinggal bijinya yang putih.

Lada Hitam. Buah lada yang ketika dipanen masih setengah matang dan warnanya kemerahan, tanpa direndam dan langsung dikeringkan dengan cara dijemur selama tiga hari.

Lada Merah. Buah lada merah adalah jenis lada yang memiliki rasa sedikit manis dan kurang pedas.
F. MANFAAT / KEGUNAAN
1. Bumbu masakan
Seperti diketahui lada merupakan salah satu bumbu masakan yang sering digunakan dalam kuliner Indonesia.Di Rumah tangga, restoran, warung makan, bahkan di industri-industri makanan jadi seperti pabrik mi dan nugget, lada original sering digunakan sebagai bumbu masakan.Lada selain berfungsi sebagai penyedap rasa dan aroma, juga memiliki rasa pedas. Bila cabai hanya menimbulkan rasa pedas, lada selain pedas juga ada rasa dan aroma lain sehingga masakan menjadi lebih lezat dan istimewa. Hal tersebut  disebabkan karena kandungan resin, piperin, amidon, yang ada pada lada tetapi tidak ada pada jenis-jenis cabai.

2. Obat
Lada juga dimanfaatkan sebagai bahan campuran pembuatan obat, baik obat tradisional maupun obatobatan modern. Dosis yang digunakan dalam pembuatan obat-obatan berbeda-beda, tergantung pada jenis obat yang akan dibuat. Untuk obat tradisional biasanya menggunakan lada dengan dosis yang sedikit dan dalam bentuk bubuk, sedang obat-obatan yang dikemas secara modern biasanya berbentuk tablet atau bubuk yang dikemas dalam kapsul.Salah satu jenis obat berbentuk salep biasanya juga mengandung lada. Balsem atau obat gosok menggunakan lada dalam dosis lebih banyak dibanding obat jenis lain karena balsem memerlukanbahan panas dan pedas yang lebih banyak. Aroma dan rasa pedas dari lada hitam ternyata paling tajam dibandingkan jenis lada lainnya.Lada juga merupakan rempah yang bernilai tinggi karena dapat meningkatkan sekresi atau pengeluaran asam hidroldorik yang berguna untuk meningkatkan fungsi pencernaan.Dengan demikian lada juga bersifat anti diare, mengobati perut kembung dan sembelit.Lada hitam juga berfungsi sebagai peluruh kencing dan meningkatkan produksi keringat.Memiliki efek anti bakteri dan anti oksidan.Merangsang terpecahnya sel-sel lemak sehingga dapat menjaga tubuh tetap Iangsing.Melancarkan menstruasi.meredakan serangan asma, meringankan gejala rematik. dan menyembuhkan rasa sakit kepala.

3. Minuman dan penghangat tubuh
Lada dimanfaatkan masyarakat Eropa dan daerah Kutub untuk membuat minuman, baik minuman beralkohol maupun non alkohol yang berfungsi sebagai penghangat tubuh.yaitu berfungsi untuk menjagi suhu tubuh agar tetap normal, meskipun suhu udara kurang dari 0 derajat celcius.

4. Pembuatan parfum
Lada yang dimanfaatkan sebagai parfum hanya lada hitam karena lada ini masih memiliki kulit luar yang mengandung resin untuk disuling dan diambil minyaknya. Minyak hasil penyulingan tersebut beraroma mcrangsang dan eksklusif sehingga digunakan sebagai bahan dasar/bibit pembuatan parfum.Dalam pembuatan parfum minyak lada dicampur dengan bahan-bahan lain yang diperlukan sehingga memenuhi syarat sebagai parfum.Pada umumnya, parfum minyak lada dikenal sebagai produk yang mahal dan eksklusif, yang diperuntukkan bagi golongan masyarakat menengah ke atas.
G. EFEK SAMPING
1. Masalah Pencernaan
Salah satu dampak negatif dari terlalu banyak mengkonsumsi lada hitam adalah bahwa hal itu menyebabkan masalah pencernaan dan juga dapat mengganggu perut anda.

2. Sensasi Terbakar di Perut
Terlalu sering menggunakan lada hitam dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan sensasi terbakar di perut. Oleh karena itu, lebih baik untuk tinggalkan jauh dari terlalu sering menggunakan lada hitam.

3. Masalah Pernapasan
Konsumsi lada hitam yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pernafasan. Lada hitam sangat menjurus pada masalah pernafasan dan terlalu sering menggunakan rempah-rempah terlalu sering dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan, masalah asma dan lainnya.

4. Menyebabkan Kulit Kering
Menurut studi terbaru, dikatakan bahwa mengkonsumsi terlalu banyak lada hitam dapat menyebabkan kulit kering dan bersisik. Jika anda memiliki kulit kering, terlalu banyak mengkonsumsi lada hitam atau lada hitam diinfus makanan yang harus dihindari. Hal ini juga dapat memperburuk kondisi dengan gatal dan kulit sensitif.

5. Kesulitan Hamil
Tubuh anda selalu sensitif terhadap rempah-rempah ketika anda sedang hamil. Seorang wanita hamil harus meninggalkan jauh lada hitam karena dapat menyebabkan berbagai ketidaknyamanan selama bulan-bulan awal kehamilan. Jika anda menyukai pada panas dan pedas, anda bisa menambahkan lada hitamdalam jumlah minimum dan menghindari menggunakannya secara sering. Mengkonsumsi jumlah yang tinggi dari lada hitam dapat meningkatkan kemungkinan keguguran.

6. Hindari Saat Menyusui
Lada hitam harus dihindari oleh wanita hamil terutama saat anda sedang menyusui. Mengkonsumsi lada hitam akhirnya dapat mentransfer panas rempah-rempah untuk asi anda sehingga mengubah rasa susu dan juga menyebabkan masalah pencernaan pada anak.



Referensi :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar